Suara.com - Kegiatan Kementerian Pertanian (Kementan), yang menggelar pelatihan wirausaha pertanian kepada 1 juta milenial dan ribuan duta petani andalan diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelatihan yang digelar secara online ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme dan daya saing produk jual Indonesia di pasar internasional.
"Kita harus tahu bahwa persaingan antar produk pertanian sekarang ini sudah lintas negara. Petani Indonesia harus kompetitif dalam keterampilan teknis, kompetitif dalam pemanfaatan teknologi serta kompetitif dalam model bisnis dan manajemennya," ujarnya, saat membuka acara pelatihan petani Kementan, Jumat, 6 Agustus 2021.
Pada kesempatan itu, Jokowi berjanji, pemerintah akan berusaha membuat sektor pertanian menjadi sektor yang menguntungkan dan sebagai sektor yang mampu meningkatkan kesejahteraan. Ia minta, petani jangan hanya bergerak di hulu atau di on farm saja, melainkan harus masuk ke tahap hilir serta tahap pengolahan pasca panen sampai ke packaging dan trading.
"Justru di situlah keuntungan terbesar yang akan diperoleh. Hal ini juga yang akan memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, manfaatkan akses kur dari perbankan BRI BNI mandiri dan BPD provinsi dengan baik," katanya.
Presiden berharap, pelatihan ini bisa menjadi kesempatan yang menjanjikan. Apalagi dari total petani Indonesia yang ada saat ini, sebanyak 71 persen diantaranya sudah berusia 45 tahun. Petani yang di bawah usia 45 tahun, hanya 29 persen.
"Saya minta kepada para penyuluh untuk terus belajar mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang teknis dan manajemen. Belajarlah terus bersama petani dengan koneksi internet yang tersedia," katanya.
Presiden juga mengingatkan, sektor pertanian selama ini adalah sektor yang paling tangguh, dimana pada 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 1,75 persen. Sedangkan pada triwulan pertama tahun 2021, sektor pertanian juga tumbuh positif, yakni sebesar 2,95 persen.
"Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita harus membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan," katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo berjanji akan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan managemen pertanian menjadi lebih maju, mandiri dan modern. Apalagi pertanian adalah sektor yang pasti menjanjikan dan sektor yang pasti menguntungkan.
Baca Juga: KUR Pertanian, Kementan: Sangat Diminati, Rp44,5 Triliun Sudah Terealisasi
"Pertanian itu dibutuhkan hari ini, besok dan kapan saja, dalam kondisi apa saja. Pertanian itu bukan hanya makanan saja, tapi juga lapangan kerja dan menyentuh relung relung negara dan pemerintahan serta menghadirkan dimensi yang kuat seperti rasa gotong royong dan mengajak aspek sosial lain untuk berkembang baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, acara ini akan dibagi menjadi beberapa sesi, termasuk sesi khusus atau sesi tematik mengenai pembelajaran komoditas unggulan porang.
"Sesi berikutnya adalah pelatihan bagi 1 juta petani milenial melaui online, baik zoom maupin streaming. Kemudian sesi berikutnya, pengukuhan duta petani mielenial dan duta petani andalan. Ada juga sesi offline yang hanya sedikit saja, karena harus ke lapangan untuk mengoperasikan alsintan (alat dan mesin pertanian)," katanya.
Sebagai informasi, pelatihan petani milenial dan pengukuhan duta petani andalan ini akan diberikan materi kewirausahaan pertanian mulai dari pendampingan mendapatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), materi pengolahan tanah, materi pemasaran dan materi aktivasi kepada petani milenial yang ada di sekitarmya.
"Alhamdulillah, kita didukung sepenuhnya oleh Pemprov, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia dan juga dukungan dari berbagai perhimpunan seperti perhimpunan penyuluh petani Indonesia. Insyaallah mereka akan jadi petani handal dan champion di wilayahnya masing-masing," tutupnya.
Berita Terkait
-
Siti Fadilah Sarankan Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Nusantara, Ini Alasannya
-
KUR Pertanian, Kementan: Sangat Diminati, Rp44,5 Triliun Sudah Terealisasi
-
Bukan Politis, Pakar Beberkan Alasan Pesawat Presiden Berwarna Biru-Putih
-
Presiden Jokowi Bakal Sambut Langsung Rombongan Olimpiade di Istana
-
Megawati Cerita Pernah Ingatkan Jokowi Agar Pegang Komando Saat Bencana
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa