Suara.com - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2021. BRPT mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian sebesar 1,55 miliar dolar AS, EBITDA sebesar 490 juta dolar AS dan laba bersih sesudah pajak sebesar 237 juta dolar AS.
Agus Pangestu, Presiden Direktur Perseroan menjelaskan, hasil keuangan 1H-2021 mencerminkan kelanjutan dari awal yang kuat oleh anak perusahaan petrokimia, Chandra Asri dengan margin produk yang sehat sepanjang paruh pertama tahun ini serta kontribusi yang stabil dari anak perusahaan panas bumi yakni Star Energy.
"Di tengah tantangan pandemi yang masih berlanjut, kami tetap fokus pada kelangsungan operasional, ketahanan bisnis, dan prinsip kehati-hatian keuangan di kedua bisnis kami," kata Agus ditulis Jumat (6/8/2021).
Pihaknya tetap optimis dengan berhati-hati pada paruh kedua tahun ini dengan aktivitas industri yang terus meningkat meskipun terjadi pembatasan di sejumlah wilayah yang sulit untuk diprediksi dan tidak bisa terhindarkan.
"Fokus kami akan tetap pada keunggulan operasional dan keberlanjutan bisnis, dimana keduanya merupakan aspek yang dapat kami kendalikan," ucapnya.
Sementara itu, pihaknya melihat kinerja yang sangat baik dari bisnis panas bumi (Star Energy) yang terus memberikan tingkat pendapatan dan EBITDA yang stabil dan secara signifikan meningkatkan green footprint dan sustainability credentials.
Ketiga aset milik ketiga pabrik Star Energy yaitu Wayang Windu, Salak dan Darajat tetap dapat mempertahankan kapasitas operasional yang maksimum di periode 1H-2021.
"Secara konsolidasi, kami menghasilkan marjin EBITDA sebesar 31,5% dan mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan rasio Utang Bersih/EBITDA sebesar 2,2 kali," kata Agus.
Mengenai kompleks petrokimia kedua, kami juga senang Chandra Asri (CAP) telah menyelesaikan dan memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang unggulan PTT Public Company Limited (PTT) sebagai investor strategis.
Baca Juga: Chandra Asri Raup Laba Bersih 165 Juta Dolar AS di Semester I 2021
Investor strategis tersebut akan menjadi mitra baru CAP melalui Penawaran Umum Terbatas yang telah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai pemegang saham utama CAP, Barito Pacific mendukung penuh aksi korporasi ini.
"Kami berharap dapat bekerja sama untuk mewujudkan kompleks petrokimia kedua dan menciptakan dampak yang melampaui hasil untuk membangun nilai berkelanjutan bagi manusia, bisnis, dan komunitas, di dalam dan di luar Indonesia," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar