Suara.com - Harga minyak dunia melanjutkan reli kenaikan karena dipicu pemerintah Amerika Serikat (AS) yang batal mendorong untuk menaikkan produksi minyak mereka.
Mengutip CNBC, Kamis (12/8/2021) minyak mentah brent ditutup melesat 81 sen, atau 1,15 persen menjadi 71,44 dolar AS per barel, dan terus naik dalam volume yang tipis selama perdagangan pasca-setelmen.
Kenaikan tersebut mengikuti reli 2,3 persen pada penutupan Selasa. Di awal sesi, Brent turun ke posisi terendah 69,07 per barel dolar AS.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), ditutup melesat 96 sen, atau 1,41 persen menjadi 69,25 dolar AS per barel, setelah melambung 2,7 persen pada penutupan Selasa.
Harga minyak berjangka menetap lebih tinggi pada Rabu mengubah arah setelah pemerintahan Biden mengatakan tidak akan meminta produsen Amerika guna meningkatkan output minyak mentah, dan upaya untuk mendongkrak produksi OPEC adalah rencana jangka panjang.
Pasar juga didukung oleh laporan pemerintah yang menunjukkan pasokan minyak mentah Amerika turun pekan lalu, mengalihkan sorotan dari produksi Organisasi Negara Eksportir Minyak.
Minyak mentah berjangka Brent melonjak sekitar 35 persen tahun ini, didukung pembatasan pasokan yang dipimpin OPEC, bahkan setelah kontrak minyak acuan global itu, pekan lalu, mencatat kerugian mingguan tertajam dalam empat bulan di tengah kekhawatiran pembatasan aktivitas perjalanan untuk mengekang infeksi virus korona akan menekan permintaan.
Harga turun di awal sesi setelah Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden mendesak OPEC dan mitranya untuk meningkatkan produksi.
Pasar berbalik arah setelah Gedung Putih kemudian mengatakan penjangkauannya kepada anggota OPEC dan sekutu penghasil minyaknya sedang berlangsung dan ditujukan untuk keterlibatan jangka panjang, belum tentu tanggapan langsung.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Khawatir Pembatasan Baru Virus Corona
"Pemerintah menambahkan bahwa pihaknya tidak meminta produsen Amerika untuk meningkatkan produksi, yang menyebabkan pasar berbalik lebih tinggi," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.
OPEC +, yang terdiri dari kartel tersebut dan sekutunya termasuk Rusia, sepakat pada Juli untuk meningkatkan output setiap bulan sebesar 400.000 barel per hari dari bulan sebelumnya, mulai Agustus, hingga sisa pengurangan produksinya dihapuskan.
Produsen secara bertahap mengurangi rekor pemotongan 10 juta barel per hari, sekitar 10 persen dari permintaan dunia, yang dibuat pada 2020 karena penggunaan minyak pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi.
Badan Informasi Energi (EIA), Selasa, mengatakan pertumbuhan lapangan kerja Amerika dan peningkatan mobilitas mendorong konsumsi bensin sepanjang tahun ini.
Rabu, data EIA menunjukkan stok minyak mentah turun minggu lalu, sementara persediaan bensin menyusut ke level terendah sejak November. Secara keseluruhan, persediaan minyak mentah menurun selama beberapa pekan karena meningkatnya permintaan.
Konsumsi bahan bakar Amerika, yang diukur berdasarkan produk yang dipasok, turun paling tajam dalam pekan terakhir, tetapi selama empat minggu terakhir, berada di 20,6 juta barel per hari, kira-kira sejalan dengan level 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!