Suara.com - Gagasan dan pemikiran Proklamator bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta, mengenai ekonomi kerakyatan sangat relevan untuk diterapkan pada saat ini.
Bung Karno melalui konsep Tri Sakti memiliki visi mewujudkan kemandirian bangsa di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan menuju kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Sedangkan Bung Hatta melalui Konsep Ekonomi Kerakyatan, yakni koperasi sebagai sokoguru dan tulang punggung ekonomi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan dua tokoh bangsa ini mempunyai visi untuk membangun kemandirian politik, budaya, dan ekonomi. Perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta, dirumuskan sangat jelas dalam pasal 33 Undang-undang Dasar 1945. Bung Hatta, ujarnya, menegaskan bahwa ekosistem ekonomi berasaskan kekeluargaan wujudnya adalah koperasi.
Di tengah perkembangan dunia yang semakin kompetitif, dunia usaha terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi harus melakukan inovasi dan transformasi. Karena itu, UMKM dan koperasi harus mengembangkan model bisnisnya dengan asupan informasi yang memadai. Dia menjelaskan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memiliki kontribusi dalam mengembangkan UMKM dan koperasi di Indonesia tersebut, melalui konten informasi yang dimiliki.
“Karena itu penting akses informasi, akses terhadap pengembangan usaha, termasuk vokasi. Dengan peran Perpusnas yang bisa memberikan akses bagi pengembangan kewirausahaan di Indonesia,” jelasnya dalam talkshow Internalisasi Pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta dengan tema "Literasi Kebangsaan Memperkokoh Nasionalisme dan Mempercepat Pemulihan Ekonomi Berbasis Koperasi", yang digelar secara daring ditulis Selasa (24/8/2021).
Dia menambahkan, kemandirian ekonomi akan sangat kuat apabila ownership dari pembangunan ekonomi dan kegiatan usaha, ada di masyarakat.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menegaskan peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Buku-buku terapan yang ada di perpustakaan, ujarnya, bermanfaat untuk meningkatkan skill atau keterampilan masyarakat.
"SDM yang berkualitas adalah SDM yang memiliki penguasaan terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan yang diimplementasikan untuk menciptakan barang dan jasa. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan income per kapita masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan," ungkapnya.
Sejak 2018, Perpusnas mengusung program Perpustakaan Transformasi Berbasis Inklusi Sosial untuk masyarakat marjinal. Tahun ini, program berlanjut dan pendampingan telah membuahkan hasil, di mana masyarakat yang mengikuti program telah membuka UMKM.
Baca Juga: Mendag Targetkan 30 Juta Pelaku UMKM Bertransformasi ke Digital pada 2023
"Ini sebagai bentuk dukungan penuh Perpusnas dalam meningkatkan literasi masyarakat untuk pemulihan ekonomi di era pandemi," jelasnya.
Sementara itu, pakar Aliansi Kebangsaan Yudi Latif mengatakan Bung Karno dan Bung Hatta bagaikan sepasang sayap garuda Indonesia yang saling melengkapi. Sebagai pribadi, dua tokoh bangsa ini berasal dari latar belakang dan memiliki karakter yang berbeda. Namun, secara fundamental keduanya memiliki titik temu dalam membangun negara, terutama ekonomi dengan semangat kekeluargaan.
Yudi menyebut, konsep koperasi yang digagas oleh Bung Hatta adalah membangun satu ruang komunitas yang memungkinkan terjadinya semangat demokrasi, semangat partisipasi, dan menambah rasa percaya diri. Dengan membangun kekuatan bersama serta melakukan kolaborasi dengan seluruh kemampuan.
"Koperasi itu hakikatnya adalah ekonomi komunitas. Jadi kalau yang kecil-kecil ini tidak bisa mengumpulkan modal, maka harus berjejaring membentuk satu kekuatan kolektif, yang dengan itu bisa menjadi satu agen atau satu kekuatan ekonomi komunitas," lanjutnya.
Hal senada diungkapkan putri bungsu Bung Hatta Halida Nuriah Hatta. Dalam mengisi kemerdekaan, ujar Halida, Bung Hatta mencoba untuk menyediakan fasilitas ekonomi bagi rakyatnya melalui koperasi, yang dikelola dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
"Setiap individu yang menjadi anggota koperasi itu mempunyai hak bicara dalam kegiatan ekonomi. Sehingga para anggota memiliki andil dalam memajukan koperasi, sebagai sebuah organisasi untuk mengangkat harkat martabat kehidupan mereka," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa