- Koinsayang transformasi jadi OSL Indonesia, boyong standar keamanan global ke pasar lokal.
- OSL Group diakui CNBC sebagai Top Fintech 2025; kantongi lebih dari 50 lisensi global.
- Fokus pada kepatuhan regulasi dan perlindungan pengguna untuk ekonomi digital 2026.
Suara.com - Industri aset kripto Indonesia memasuki fase baru yang lebih matang menjelang pergantian tahun 2026. Pertumbuhan industri kini tidak lagi sekadar soal jumlah pengguna, melainkan telah bergeser pada penguatan kepercayaan, tata kelola, dan standar perlindungan konsumen yang lebih ketat.
Menjawab tantangan tersebut, platform aset digital Koinsayang secara resmi mengumumkan transformasi brand menjadi OSL Indonesia. Langkah strategis ini bukan sekadar pergantian identitas visual, melainkan komitmen untuk membawa standar kepatuhan regulasi global ke pasar kripto tanah air.
Dengan mengusung tema “Global Standards, Now in Indonesia”, OSL Indonesia bertekad menetapkan tolok ukur baru bagi industri kripto nasional. Fokus utamanya adalah menghadirkan ekosistem perdagangan aset digital yang dibangun di atas fondasi transparansi dan keberlanjutan.
Kevin Cui, Executive Director sekaligus CEO OSL Group, menekankan bahwa Indonesia merupakan bagian krusial dalam jejak global grup tersebut.
"Transformasi ini membawa keahlian global, keunggulan operasional, serta standar kepatuhan dan keamanan yang melekat ke pasar lokal, guna mendukung upaya kami mewujudkan ekonomi digital yang berkembang pesat," jelas Kevin melalui keterangan resminya.
OSL Indonesia memiliki keunggulan kompetitif sebagai bagian dari OSL Group, perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong. Reputasi grup ini kian kokoh setelah dinobatkan sebagai salah satu World’s Top Fintech Companies 2025 oleh CNBC.
Beberapa poin kekuatan OSL Group meliputi keamanan institusional dengan didukung oleh investor institusi global dengan model bisnis yang telah teruji, kepatuhan luas dengan memiliki lebih dari 50 lisensi global (baik yang sudah diperoleh maupun dalam proses pengajuan) di berbagai yurisdiksi dan layanan tanpa gangguan dimana seluruh fitur dan keamanan aset dipastikan tetap berjalan normal selama masa transisi ini.
Melalui transformasi ini, OSL Indonesia menegaskan posisinya untuk tidak hanya berinovasi secara teknologi, tetapi juga memimpin dalam aspek tata kelola dan kepercayaan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi digital dunia di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Efek Domino Logam Mulia, Harga Minyak Dunia Melandai
-
OJK Pastikan Likuiditas Perbankan Masih Tetap Kuat di Tahun 2026
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari ini, Dibanderol Rp 2,5 Juta per Gram
-
Rupiah Perkasa di Selasa Pagi, Tembus Level Rp 16.781
-
IHSG Memerah di Perdagangan Terakhir 2025, Cek Saham-saham Ini
-
PPRE Raih Kontrak Baru di Penghujung Tahun Senilai Rp 1,2 Triliun
-
Merger BUMN Berlanjut 2026, Targetnya Karya dan Transportasi
-
OJK Lirik Pekerja Informal untuk Masuk Dana Pensiun
-
Daftar Jadwal Bank Beroperasi saat Tahun Baru 2026
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai