Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bersyukur karena Indonesia bisa keluar dari kontraksi ekonomi yang cukup hebat akibat Pandemi Covid-19.
Menurutnya, tidak semua negara bisa segera keluar dari zona kontraksi usai dihantam Pandemi Covid-19.
Dirinya mencontohkan di kawasan ASEAN, seperti Malaysia, Thailand hingga Singapura hingga saat ini masih kesulitan untuk memulihkan ekonomi mereka.
"Apakah dengan kontraksi suatu ekonomi dijamin rebound? Ternyata tidak. Kita lihat negara sekitar, Malaysia, Filipina, Thailand, bahkan Singapura dengan berbagai upaya mereka GDP kuartal II (2021) belum bisa melewati kondisi pre Covid-19 level," kata Sri Mulyani dalam Kongres ISEI XXI secara virtual, Selasa (31/8/2021).
Dia pun bercerita, ketika pandemi mulai merebak di tanah air, kondisi ekonomi dalam negeri tertekan hebat, alhasil pertumbuhan ekonomi berada dalam zona negatif, bahkan terjadi dalam kurun waktu empat kuartal berturut-turut.
Syukurnya pada kuartal II 2021 lalu ekonomi Indonesia bangkit hingga level 7,07 persen secara year on year. Ini menjadikan pertumbuhan ekonomi tertinggi bahkan sebelum adanya krisis akibat pandemi Covid-19.
"Ini angka yang lebih tinggi bahkan sebelum krisis. Covid-19 telah membuat ekonomi kita merosot pada kuartal II 2020 sehingga GDP riil kita minus nilainya menjadi Rp 2.590 triliun," katanya.
Kerja keras pemulihan ini, kata dia, berkat kolaborasi yang apik antar pemangku kepentingan dalam menghadapi pandemi.
Menurutnya pemulihan akan terjadi, jika pandemi ini dikendalikan dengan baik oleh pemerintah. Hal inilah strategi yang tempuh pemerintah saat ini.
Baca Juga: Cerita Sri Mulyani, Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Semua Negara Babak Belur
"Kita dalam mengelola ekonomi harus terus mengupayakan adanya pemulihan dan adanya rebound karena ekonomi bisa dan harus mulai kembali lagi bergerak," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai