Suara.com - Bisnis telemedisin kini makin berkembang pesat. Selain adanya dukungan teknologi, wabah virus corona dan PPKM membuat bisnis ini semakin menarik minat masyarakat.
Co-Founder sekaligus Direktur Alodokter, Suci Arumsari, mengatakan aplikasi telemedisin harus menjunjung visi dan misi yang konsisten untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat.
Dengan strategi bisnis yang berfokus pada pengguna kini jumlah pengguna Alodokter telah mencapai lebih dari 30 juta setiap bulannya dan bahkan meningkat hingga 200 persen dalam dua tahun terakhir.
Ia juga memaparkan strategi di balik pertumbuhan positif bisnis telemedisin:
Memposisikan diri dari kacamata pengguna
Perjalanan Alodokter bermula dari kisah sang pendiri, Suci Arumsari yang sempat didiagnosis penyakit langka pada bagian tulang belakang.
Keterbatasan pergerakan Suci dan minimnya informasi akurat yang tersedia di internet membuat Suci sempat frustrasi untuk menemukan solusi dari masalahnya. Berangkat dari peristiwa yang dialaminya tersebut, Suci termotivasi untuk membuat sebuah inovasi agar tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan seperti dirinya kala itu.
Suci mendirikan Alodokter sejak 2014 sebagai jalan keluar bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan medis yang bisa diandalkan dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Saat ini, Alodokter bergerak bersama lebih dari 43.000 dokter dan 1.500 rumah sakit serta klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Inovasi Teknologi
Baca Juga: Digemari Masyarakat, Tahu Time Jadi Peluang Bisnis Menggiurkan
Salah satu kiat yang dilakukan untuk terus berkembang adalah dengan fokus pada kenyamanan pengguna. Sebagai platform kesehatan berbasis digital atau telemedisin, ekosistem diperkuat dengan dukungan teknologi informasi mutakhir dan inovasi artificial intelligence (AI) yang menyamai standar dunia.
Hal ini juga diterapkan pada konsep online to offline yang mengintegrasikan fitur-fitur dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan. Pasien dapat melakukan konsultasi langsung dengan dokter umum atau spesialis yang tersedia melalui fitur chat di dalam aplikasi.
Kolaborasi
Di tengah era industri 4.0 dan masyarakat yang serba digital, kolaborasi merupakan strategi kunci yang dipegang erat Alodokter, salah satunya adalah sinergi dengan layanan pembayaran digital yang memudahkan proses transaksi pengguna.
Kemitraan ini menjadi langkah Alodokter agar tetap relevan untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna yang semakin mengandalkan layanan pembayaran digital dalam bertransaksi.
Berita Terkait
-
Hal yang Bisa Ditiru dari Goh Cheng Liang: Orang Terkaya Ketiga di Singapura
-
Simak Kiat Sukses Owner Usaha Kuliner Kebab Baba Rafi, Sempat Alami Jatuh Bangun
-
Rahasia Kisaku Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
-
Saham Sektor Kesehatan Moncer Selama Pandemi, Pria Ini Mendadak Jadi Miliarder
-
Mantan Karyawan IT Majukan Bisnis Bengkel Tradisional Milik Orangtua Lewat Digitalisasi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus