Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, ada 5,1 juta debitur yang sudah menerima restrukturisasi kredit. OJK juga mencata, kredit per Juli 2021 yang dilakukan 101 bank di Indonesia menyentuh angka Rp779 Triliun.
Kebijakan restrukturisasi diklaim sudah dirasakan oleh 5,1 juta debitur yang terbagi ke sektor UMKM dan Non-UMKM.
Disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, restrukturisasi perbankan terjadi pada 2 November 2020 mencapai 101 bank yang mengimplementasikan relaksasi kepada 7,55 juta debitur dengan outstanding kredit Rp914 triliun.
Ia menambahkan, 72 persen atau 3,6 juta debitur yang menerima restrukturisasi adalah UMKM, meskipun secara nominal baki debetnya lebih rendah.
Hingga Juli tahun ini, baki debet restrukturisasi sektor UMKM mencapai Rp285 triliun. Sedangkan non-UMKM mencapai Rp494 triliun.
“Walaupun sudah mengalami penurunan, Rp779 triliun ini adalah jumlah yang sangat besar. Saya mencatat jumlah ini adalah restrukturisasi kredit terbesar sepanjang sejarah perbankan kita,” ujar Heru dalam webinar virtual Selasa (7/9/2021) dikutip dari Solopos.com.
Sementara, restrukturisasi kredit hingga akhir tahun lalu terpantau masih lebih tinggi dibanding pada Juli 2021, dengan total outstanding restrukturisasi kredit mencapai Rp914 triliun dan sudah menyasar 7,55 juta debitur.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso sebelumnya mengatakan, putusan perpanjangan restrukturisasi dipilih guna menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional dan stabilitas perbankan .
“Restrukturisasi kredit yang kami keluarkan sejak awal 2020 telah sangat membantu perbankan dan para debitur termasuk pelaku UMKM. Untuk menjaga momentum itu dan memitigasi dampak dari masih tingginya penyebaran Covid-19 maka masa berlaku relaksasi restrukturisasi kami perpanjang hingga 2023,” kata Wimboh.
Baca Juga: OJK Segera Buat Panduan Layanan Digital untuk Perbankan, Termasuk soal Keamanan Siber
Berita Terkait
-
Sukses Lapak Ganjar, Gubernur Jateng Kini Luncurkan Lapak Ganjar Musik
-
Menko Perekonomian Minta Kepala Daerah di Sumut Dorong Pertumbuhan KUR
-
Bukan Industri Besar, Menteri Sandiaga Justru Sebut UMKM Penopang Ekonomi Nasional
-
Ridwan Kamil Bagikan Rahasia bagi UMKM agar Mampu Bertahan di Masa Sulit
-
Investasi di Surabaya Tembus Rp17,4 Triliun, Target Tahunan Turun Dibanding 2020
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru