Suara.com - Peminat sarang walet makin banyak hingga komoditas ini makin menjanjikan. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya minat dari berbagai negara pada sarang burung walet (SBW).
Baru-baru ini, Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian Wilayah Kerja (Wilker) Tanjunguban menerima pengusaha sarang burung walet yang ingin mendaftarkan sertifikat kesehatan ke Karantina Pertanian Tanjungpinang.
"Pemilik rumah wallet itu tidak melakukan pengolahan maupun pembersihan terhadap SBW. Namun SBW itu akan dibersihkan dan dikemas oleh pembelinya di Batam, sebelum diekspor. Jadi agar SBW itu terjamin kesehatannya maka harus memiliki sertifikat kesehatan, dengan begitu juga bisa dikirim ke Batam," ujar Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho.
Meski belum banyak jumlahnya, harga sarang walet ternyata sangat mahal tiap kilogram-nya. Pengusaha sarang burung walet mengatakan, harga per kilogram SBW paling murah mulai dari belasan juta bahkan sampai puluhan juta, tergantung kualitasnya. Komoditas tersebut dikirim antar pulau dengan tujuan akhir untuk diekspor.
"Ternyata harga SBW itu bisa tembus puluhan juta per kilogramnya," kata Raden, dikutip dari Batamnews --jaringan Suara.com.
Ia mengaku sangat mendukung hasil atau produk pertanian daerah bisa tembus ke pasar domestik ataupun ekspor ke berbagai negara. Tapi tetap wajib mengantongi sertifikat kesehatan.
Ia menambahkan, sertifikat kesehatan produk hewan yang diterbitkan oleh pejabat karantina, selain sebagai jaminan kesehatan dan keamanan juga sebagai data dukung penelusuran komoditas pertanian.
Dengan melaporkan komoditas pertanian yang akan dikeluarkan dari daerah produksi. Maka akan lebih mempermudah dalam penelusuran asal usul.
"Tidak ada jumlah minimal untuk melaporkan komoditas pertanian yang akan dilalulintaskan. Sedikit atau banyak komoditas pertanian yang anda bawa atau kirim wajib disertai sertifikat kesehatan dan dilaporkan kepada pejabat karantina di tempat pemasukan/pengeluaran barang," pungkasnya.
Baca Juga: Dalam Sehari Ada Dua Nelayan Hilang di Kepri, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian
Berita Terkait
-
Diminati 16 Negara, Mentan Dorong Sarang Burung Walet Kalbar Jadi Komoditi Ekspor Unggulan
-
Tes Antigen sebagai Syarat Perjalanan di Kepri Dinilai Beratkan Warga
-
Asyik! Harga Tes Antigen di Pelabuhan Tanjungpinang Turun Jadi Rp 85 Ribu
-
Bangkitkan Pariwisata, Tanjungpinang Andalkan Wisatawan Dmestik
-
Masih Pinjam Milik Tanjungpinang, Pemkab Natuna Akan Bangun Gedung Baru Meski Wabah
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Dirut BUMN Diminta Danantara Turun Bantu Korban Bencana Sumatra, Ini Kata Bos SIG
-
Berkat PNM, Aan Andasari Sukses Kembangkan Sampah Jadi Peluang Usaha
-
Cara Pencairan BLT Kesra di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan dengan Syarat
-
CBDK Mendadak Diborong: Harga Saham Naik Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Selamatkan Pedagang Thrifting Lokal
-
Purbaya Akan Bantu Masalah Investasi Pengusaha: Kemampuan Saya Setingkat Abu Nawas
-
Banjir-Longsor Melanda Sumatera, ESDM Sebut Lokasi Tambang Jauh dari Titik Bencana
-
Jelang Tutup Tahun, Fintech Restock Sudah Gelontorkan Dana Rp3,6 Triliun
-
Apakah Deposito Bisa Tambah Kekayaan? Ini Penjelasannya
-
ESDM Bicara Kapan Jaringan Listrik Hingga BBM di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera Kembali Normal