Bisnis / Inspiratif
Minggu, 12 September 2021 | 14:25 WIB
Olaga Official (Instagram/Olaga Official)

“Guru saya mengatakan bahwa pengalaman saya dapat digunakan untuk membuat bisnis yang dapat membantu orang lain,” tambahnya.

Ia mulai membangun Paradox Computers, perusahaan yang berada di balik smartwatch braille dan mulai memasarkan produknya.

Jam tangan pintar Braille memungkinkan tunanetra menerima informasi real time, seperti teks dan pesan dari ponsel mereka yang telah beredar di pasaran selama beberapa tahun. Tetapi biaya yang sangat tinggi dari produk semacam itu membuat mereka tidak mampu membelinya.

Dari sinilah kemudian Hong menyadari ketidaksetaraan dan memutuskan harus ada yang lebih terjangkau.

"Saya menemukan bahwa ini sangat tidak adil dan, pada saat yang sama, ini adalah peluang bagus untuk bisnis,” kata dia.

Memahami kebutuhan pasar, Hong lantas mewawancarai orang-orang tunanetra untuk mengetahui kebutuhan mereka, dan mengajak para ahli untuk mencari solusi.

Kemudian, dengan pengalamannya di bisnis fesyen, Hong mengumpulkan satu investor yang mendukung visinya dengan investasi USD300.000 untuk 30% saham.

“Latar belakang saya sebagai CEO membantu saya,” katanya. “Saya belajar bahwa meskipun saya tidak memiliki latar belakang teknologi, saya dapat mempekerjakan semua orang ini.”

Enam bulan kemudian, jam tangan pintar braille Paradox Computers seharga USD80 telah terjual ratusan dengan 3.000 pre-order dari China yang saat ini sedang dikerjakan. Namun di tengah kesuksesannya, Hong mengatakan dia tetap berkomitmen untuk mengikuti studinya.

Baca Juga: Viral TV Korea Selatan Remix Azan, Bikin Warganet Meradang

“Ketika bisnis berkembang pesat, saya berpikir untuk putus sekolah. Tetapi saya bertemu banyak CEO dan mereka semua mengatakan kepada saya bahwa saya harus kuliah,” pungkasnya.

Load More