Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN berkomitmen melaksanakan optimalisasi pemanfaatan gas bumi di masa transisi fossil fuel ke arah NRE.
Dengan pengelolaan infrastruktur pipa gas terpanjang di Asia Tenggara, menjadi modal bisnis untuk mencapai captive market yang semakin luas.
"Posisi Subholding Gas sebagai agregator gas nasional mendorong berbagai inisiatif untuk memitigasi terkait belum ditemukannya giant discovery gas. Untuk itu Subholding Gas akan meningkatkan pemanfaatan supply gas bukan hanya dari sumur, tetapi dari LNG," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).
Nicke melanjutkan, saat ini midstream telah dimiliki LNG termimal dan LNG regasification dan akan terus mendorong pembangunan infrastruktur LNG lainnya sebagai kunci keberhasilan utilisasi LNG.
Subholding Gas juga terus berkomitmen memperluas pembangunan infrastruktur dan kehandalan supply gas bumi di seluruh wilayah Indonesia.
"PGN sebagai Subholding Gas Pertamina terus menggencarkan investasi melalui perluasan infrastruktur gas bumi agar tercipta jaminan akses gas bumi yang semakin efektif dan efisien. Investasi pertama adalah gasifikasi atau konversi minyak ke gas untuk Kilang Pertamina dan merupakan program prioritas dari Pertamina yang dijalankan oleh Subholding Gas," kata Direktur Utama PGN, M Haryo Yunianto.
Gasifikasi tersebut terdiri dari lima kilang yaitu Cilacap di Jawa Tengah, Balongan di Jawa Barat, Dumai di Riau, Balikpapan di Kalimantan Timur; dan Plaju di Sumatera Selatan. Total potensi volume +/-90 BBTUD atau setara dengan 16.400 BOEPD.
"Kemajuan proyek saat ini, kebutuhan gas Kilang Balongan telah dipasok dari CPNGL yang telah bernovasi sehingga penyalurannya dapat multidestitasi untuk kehandalan pasokan ke wilayah Jawa Barat dan RU Balongan. Untuk RU IV Cilacap berada pada tahap Front End Engineering Design dengan opsi disupply dengan LNG melalui land based regasification terminal," tutur Haryo.
Investasi kedua yaitu terkait dengan Kepmen ESDM 13 Tahun 2020 yaitu Konversi Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Diesel ke Gas Bumi. Pertamina Group akan membangun infrastruktur LNG untuk memasok 56 pembangkit listrik PLN dengan kapasitas terpasang 1,8 GW yang ada di seluruh Indonesia yang dilaksanakan dalam beberapa tahap.
Baca Juga: Dua Tersangka Korupsi BUMD PDPDE Sumsel Ditahan di Rutan Salemba
Untuk Sorong, telah mulai beroperasi sejak Januari 2021, yang dikerjakan oleh Perta Daya Gas (PDG), JV antara Pertagas dan Indonesia Power untuk membangun pipa gas sepanjang 3,7 km dengan capex USD 2,5 juta.
"Investasi ketiga adalah Proyek Jargas untuk Rumah Tangga. Kementerian ESDM telah menugaskan Pertamina dan PGN untuk mengembangkan jargas untuk kebutuhan bagi rumah tangga untuk dapat membantu mengurangi tingginya impor LPG dan memiliki potensi volume sekitar 10 BBTUD," jelas Haryo.
Untuk tahun 2021, Proyek Jargas yang dibiayai oleh pemerintah melalui APBN 2021 sebanyak 120,776 SRT, dengan lingkup PGN adalah asistensi dalam pembangunan Jargas tersebut. Selanjutnya, PGN juga akan membangun Jargas dalam program PGN Sayang Ibu di wilayah Jakarta dan Tangerang yang akan dibiayai oleh internal PGN.
Investasi terakhir adalah proyek Pipa Transmisi Minyak Rokan guna menunjang kinerja Holding Migas dalam pengelolaan Blok Rokan. Melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas), dibangun jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC).
Target parsial completion adalah pada Kuartal 3/2021 dengan capex sebesar US$300 juta. Nantinya, volume yang bisa diangkut maksimum s/d 204.000 barel per hari. Progres proyek per Juni 2021 adalah 70%.
Ditengah pandemi COVID-19, PGN juga berhasil melakukan beberapa recovery kinerja pada Semester I 2021. Untuk volume niaga gas mencapai 867 BBTUD, volume transmisi 1.232 MMSCFD, volume upstream sebesar 20.500 BOEPD, regasification sebesar 91 BBTUD, LPG Processing sebesar 114 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.231 BOEPD.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya