Suara.com - UMKM Indonesia, khususnya yang berasal dari Jaw TImur berhasil mencuri perhatian warga Kanada berkat BRI mengampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dalam kegiatan “2021 Food and Beverage Trade Show“ di Indonesian Trade Promotion Cente, Vancouver.
“Ini adalah langkah aktif BRI dalam mendorong UMKM Indonesia untuk maju dan menembus pasar dunia,” kata SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi, Kamis (16/9/2021).
Ia menambahkan, kegiatan yang mulai digelar pada akhir Agustus itu jadi upaya pembinaan dan membangkitkan UMKM Indonesia.
BRI juga membuka jaringan pasar lokal maupun internasional agar tidak terhenti karena pemulihan ekonomi nasional perlu langkah konkrit dan nyata dengan berfokus pada bangkitnya UMKM Indonesia.
“Inilah bukti komitmen kuat BRI untuk terus membantu dan membina UMKM Indonesia, meskipun sedang berada di tengah krisis. BRI berharap pelaku UMKM dapat bertahan dan terus bangkit di kenormalan baru yang ditetapkan olah pemerintah,” ujar Achmad, dikutip via Antara.
Kegiatan itu sendiri adalah lanjutan dari penyelenggaraan kegiatan Lokal Keren Jatim : Road to Brilianpreneur 2021 pada tanggal 9, 10 dan 13 Agustus 2021 lalu.
BRI memfasilitasi beberapa UMKM di Jawa Timur agar berpartisipasi dalam pameran tersebut dengan perantara Archipelago Marketplace Inc. Platform marketplace e-commerce bagi UMKM Indonesia yang berasal dari Amerika tersebut bertindak sebagai pembeli pada acara Lokal Keren Jatim dan juga memperkenalkan UMKM selama acara berlangsung.
“Kegiatan promosi produk UMKM bertaraf internasional tersebut bertujuan memperkenalkan high-quality food and beverage product asli Indonesia kepada dunia. Nantinya kami berharap pelaku UMKM dapat go global dan terlibat dalam rantai perdagangan produk makanan global,” kata dia.
Sebagian besar produk UMKM ang ditampilkan dalam pameran tersebut sebagian besar dari segmen food and beverage, mulai dari kopi, makanan ringan, hasil olahan rempah, olahan buah-buahan, dan makanan khas kedaerahan dari Indonesia.
Baca Juga: Catatkan Sejarah UMKM Indonesia, BRI Resmi Menjadi Induk Holding BUMN Ultra Mikro
Berita Terkait
-
Cara Daftar Internet Banking BRI, Ikuti Langkah-Langkah Ini
-
Hadapi Persiraja Tanpa Bruno Silva, PSIS Semarang Siapkan Taktik Jitu
-
Pemprov DKI Jakarta Berencana Sulap Taman Dekat Terminal Grogol Jadi Kios UMKM
-
Pinjam Modal Gandeng Ninja Xpress Beri Akses Pembiayaan untuk Shipper
-
Telkom Perkenalkan mySooltan, Aplikasi untuk Permudah UMKM Go Online
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Melejit 6 Kali Lipat, Tembus Rp9.000 Triliun!
-
NeutraDC Jalin Kerja Sama dengan AMD Perkuat Infrastruktur AI di Asia Tenggara
-
Pedagang Thrifting Minta Legalisasi dan Bersedia Bayar Pajak, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Peduli
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
-
Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik
-
Syarat dan Cara Mengikuti Lelang di Pegadaian, Waktunya Berburu Barang Berharga Murah
-
Purbaya soal Pejabat Kemenkeu Diperiksa Kejagung: Itu Masa Lalu, Bukan Sekarang
-
IHSG Menguat Tipis Sore Ini, Apa Saja Saham yang Cuan
-
Ekonom Buka Data Soal Perlunya Kebijakan Moratorium CHT