Suara.com - Harga kripto Cardano (ADA) berdasarkan data bursa kripto Kraken, pada Senin (13/09/2021) lalu mencapai US$2,33, turun 12,21 persen terhadap USD dalam kurun waktu 24 jam.
Penurunan harga ini diduga disebabkan memburuknya bursa lantaran dalam beberapa hari ini semua aset kripto terbesar selain USDT, USDC dan BUSD, anjlok. Sebagai contoh, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tersungkur 3,95 persen dan 7,32 persen.
Meski anjlok, ADA diprediksi bakal terus menguat dalam jangka panjang. Terlebih, sejak awal tahun 2021, ADA/USD meroket fantastis sebesar 1.184 persen.
Pembaruan hard fork Alonzo sukses dijalankan di mainnet sesuai jadwal. Perubahan ini dikonfirmasikan oleh IOHK, perusahaan riset yang membangun Cardano.
Sementara, sebelum hard fork Alonzo, Tim Harrison, Direktur Pemasaran dan Komunikasi IOHK memberi keterangan unik yang menyebut hal ini sebagai hari yang bersejarah.
Harrison mengkritik Cardano sebagai platform smart contract, meski di saat yang sama ia memuji kripto tersebut. Ia menyebut kendati komunitas Cardano terbuka terhadap kritik yang membangun, terlampau sering Cardano diserang FUD (fear, uncertainty, doubt) oleh pihak yang tidak netral.
“Kita perlu bekerja lebih baik bila ingin mempercepat adopsi lebih luas. FUD sangat besar saat pembaruan penting, tetapi bagi saya merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari. Untungnya, sebagian besar kolega saya fokus membangun dan tidak acuh terhadap kebisingan,” jelas Harrison, dikutip via Blockchainmedia.
Menurutnya, blockchain yang satu ini akan dihantam FUD secara berkepanjangan meski hal itu justru akan memperkuat Cardano.
Menyusul pembaruan Alonzo, CEO IOHK Charles Hoskinson menjelaskan langkah berikutnya bagi tim IOHK dan Cardano. Ia berkata akan ada banyak hal terjadi dan bisnis seperti biasa.
Baca Juga: Apa Itu Staking: Definisi, Waktu Proses, Keuntungan dan Risiko
“Jaringan akan menerima beban lebih tinggi sebab banyak orang bermain-main dengan aplikasi baru serta uji coba hal-hal baru,” kata Hoskinson melalui YouTube.
Berita Terkait
-
Negara di Dunia Mulai Legalkan Kripto Jadi Mata Uang, Ternyata Efeknya Luar Biasa
-
5 Rekomendasi Dompet Penyimpanan Kripto DOGE, Dijamin Aman!
-
Honduras, Guatemala dan Ukraina Beri Sinyal untuk Melegalkan Kripto
-
Santri Penghafal Alquran Tutup Kuping, Husin Shihab Singgung Dogma Fanatisme Beragama
-
Polisi Tangkap Buaya Setelah Hujan Besar, di Perutnya ada Potongan Badan Manusia
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
-
Mulai Tahun Depan Nasabah Asuransi Kesehatan Ikut Bayar Klaim, Siapa Untung?
-
Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan