Suara.com - Tekanan harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dinilai manajemen sebagai hal yang wajar. Perseroan mengaku, mereka memilih memperkuat fundamental dibandingkan intervensi pasar saham.
Presiden Bukalapak Teddy Oetama memberi contoh, Google hingga Sea Limited juga mengalami hal serupa dan menganggap perusahaan teknologi yang baru IPO cenderung turun.
Ia menyebut, perusahaan teknologi yang baru membuka diri memiliki harga saham yang diam tempat bahkan cenderung menurun.
“Rata-rata IPO teknologi di dunia seperti Google, Facebook, Alibaba, Sea Limited itu begitu IPO harganya gak kemana-mana dulu bahkan cenderung agak trending down,” ungkap Teddy dalam unggahan Instagram @emtrade_id, dikutip Rabu (22/9/2021) seperti dilansir Bisnis.
Pihak manajemen juga menyangkal dugaan investor yang menilai ada pihak yang berusaha menguasai harga pasaran IPO Bukalapak.
“Ini IPO US$1,5 miliar, jadi kalau ada pandangan dari investor ini bisa kayak corner atau gimana, kayaknya gak ada yang mampu dengan US$1,5 miliar, ini besar banget,” kata dia.
BUKA menawarkan 25,76 miliar lembar saham kepada publik atau 25 persen dari total modal saat IPO dengan harga penawaran Rp850 per saham.
Dengan IPO ini, perseroan meraih dana segar mencapai Rp21,9 triliun. Jumlah merupakan dana hasil penghimpunan terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia.
Lebih lanjut, Teddy menambahkan dari sisi manajemen BUKA sedang berupaya untuk memperbaiki dan memperkokoh fundamental perseroan.
Baca Juga: Buka Kembali, Masuk Bioskop di Balikpapan Akan Gunakan Scan Barcode
“Dari sisi manajemen, kita melihat yang penting kita kuatkan fundamental,” pungkasnya.
Melansir dari Solopos.com --jaringan Suara.com, sisi kinerja keuangan per 30 Juni 2021, emiten teknologi berstatus unikorn ini mencatatkan kerugian bersih senilai Rp766,23 miliar, turun dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya Rp1,02 triliun.
Berita Terkait
-
RUPS-LB Setujui Rencana Stock Split Saham BBCA dengan Rasio 1 : 5
-
Pasangan Muda Ini Pilih Saham BBRI dan TLKM untuk Hadiah Ultah Anak
-
Baru Dua Tahun Eksis, Ajaib Sukses Gandeng 1.032.822 Investor Saham
-
153 Saham Hijau, IHSG Dibuka Naik ke Level 6.117
-
Tips Sukses Investasi Saham Menurut Lo Kheng Hong: Sederhana, Mudah dan Simpel
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery