Suara.com - Harga emas anjlok lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa, setelah mencapai level terendah tujuh pekan, karena dolar menguat dan imbal hasil obligasi AS melonjak di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed lebih cepat dari perkiraan.
Mengutip CNBC, Rabu (29/9/2021) harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD1.736,81 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sejak 11 Agustus, USD1.726,19 per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 0,8 persen menjadi USD1.737,5 per ounce.
"Dot plot yang ditetapkan anggota FOMC menandakan kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih cepat dari perkiraan, dan pergerakan yang lebih tinggi dalam kurva imbal hasil terus berdampak negatif pada emas," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun naik kembali di atas 1,5 persen ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, dengan pasar mulai memperhitungkan inflasi yang lebih tinggi di masa mendatang.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi lonjakan imbal hasil US Treasury menumpulkan beberapa daya tarik komoditas yang tidak memberikan bunga.
Indikasi sentimen, kepemilikan SPDR Gold Trust turun 0,3 persen menjadi 990,32 pada sesi Senin.
Chairman The Fed Jerome Powell, Selasa, mengatakan ekonomi Amerika masih jauh dari mencapai lapangan kerja maksimal, komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Antam Masih Bertahan di Rp 918.000 per Gram
Sementara itu Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,4 persen membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"USD terapresiasi lebih lanjut selama beberapa hari terakhir, yang menambah tekanan pada harga emas. Pelaku pasar tampaknya memperkirakan kenaikan suku bunga lebih dini akan dilaksanakan oleh The Fed," kata analis Commerzbank.
Logam lainnya perak tergelincir 0,8 persen menjadi USD22,47 per ounce, paladium merosot 4,3 persen menjadi USD1.879,35 per ounce, dan platinum melorot 1,8 persen menjadi USD963,27 per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Awas! Lebih dari 3.000 Bus Tak Layak Jalan di Momen Libur Nataru
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant