Suara.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) kini diarahkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk masuk ke pasar pupuk non-subsidi.
"Karena itu kita tentu dengan strategi besar transformasi BUMN, kita mendorong salah satu perusahaan pupuk yakni Pupuk Kaltim untuk berdiri tegak di market yang terbuka untuk yang nonsubsidi," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
Sementara, empat anak prusahaan lainnya yang termasuk dalam holding PT Pupuk Indonesia, kata Erick Thohir, tetap masuk ke pupuk subsidi.
"Kalau kita melihat petanya, market pupuk nonsubsidi terus meningkat sebesar 53 persen," kata Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (30/9/2021).
Untuk informasi, PT Pupuk Kaltim yang resmi berdiri pada tanggal 7 Desember 1977 itu merupakan pihak yang memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan NPK, serta bahan kimia lain seperti amoniak.
Perusahaan berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur itu kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) 99,99 persen dan Yayasan Kesejahteraan Hari Tua Pupuk Kaltim 0,01 persen.
PT Pupuk Kaltim yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia sebelumnya sudah berkolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyediakan pendanaan bagi distributor (distributor financing) dalam pengadaan pupuk nonsubsidi.
Fasilitas ini diharapkan jadi alternatif pembiayaan yang memudahkan pembelian pupuk nonsubsidi bagi distributor dan konsumen korporasi, serta menjamin ketersediaan pasokan pupuk bagi para petani yang merupakan pemakai produk-produk pupuk PKT.
Kerja sama eksklusif antara PKT dengan BRI akan mempermudah para distributor terdaftar mendapatkan layanan keuangan ini sesegera mungkin karena adanya sistem digitalisasi yang dimiliki oleh kedua perusahaan.
Baca Juga: So Sweet! Persis Solo Menang, Erick Thohir Kasih Kejutan Ini ke Kaesang
Dengan skema kerja sama ini, para distributor dapat lebih leluasa mengembangkan usaha mereka.
Mereka dapat memilih tenggat waktu pembayaran sesuai kenyamanan dan kemampuan, serta membantu menjaga cash flow keuangan mereka di tengah sulitnya situasi saat ini.
Berita Terkait
-
Bejatnya Om-om Oknum BUMN di Kepri, Cabuli Bocah SMP di Mobil hingga Hamil
-
Tugas Erick Thohir Hari Ini Diambil Alih Wanita Muda
-
Era Digitalisasi Jadi Tantangan yang Harus Dihadapi BUMN, Anak Usaha dan BUMD
-
KPK Terima Aduan Dugaan Korupsi di PT Krakatau Steel
-
Ini Harapan Erick Thohir Usai Rights Issue BBRI
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia