Suara.com - Berbicara soal negara terkaya di dunia, mayoritas jawaban pasti tertuju pada negara adidaya Amerika Serikat (AS) atau China. Ternyata jawaban itu salah. Melansir dari Nasdaq, negara terkaya di dunia saat ini adalah Luksemburg.
Predikat negara terkaya yang disandang Luksemburg didasarkan atas pendapatan per kapita penduduknya, yang didapatkan dari nilai total produk domestik bruto (PDB) dibagi dengan total penduduknya.
Untuk informasi, PDB merupakan total nilai produksi dan jasa yang dihasilkan semua orang atau perusahaan dalam suatu negara.
Luksemburg menjadi jawara dengan nilai pendapatan per kapita mencapai 131.781 dolar Amerika Serikat per tahun. Dengan jumlah penduduk yang hanya 613.000 jiwa total PDB Luksemburg adalah 84,07 miliar dolar AS. Jumlah ini juga menjadikan Luksemburg sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-66 di dunia.
Itu artinya, setiap penduduk Luksemburg berpenghasilan rata-rata Rp1,89 miliar per tahun. Jumlah ini jauh di atas Indonesia yang hanya memiliki PDB 1.110 miliar dolar AS per tahun.
Pendapatan per kapita Luksemburg disumbang dari industri barang-barang mewah berkualitas tinggi serta jasa keuangan.
Negara ini menjadi salah satu pusat keuangan terpenting di dunia selain beberapa negara tetangga seperti Jerman, Perancis, dan Belanda.
Jumlah nilai tambah di sektor produksi produk-produk keuangan dan barang mewah naik menjadi 77 persen pada tahun 1995 dari 38 persen pada tahun 1958. Saat ini, sekitar 88 persen kekayaan Luksemburg berasal dari sektor jasa, termasuk hampir sepertiga dari jasa keuangan.
Strategi ekonomi Luksemburg bukan tanpa alasan. Sebelum tahun 1950 ekonomi negara banyak ditopang oleh industri baja.
Baca Juga: Penembak Presiden AS Ronald Reagan Akan Dibebaskan Tanpa Syarat
Isu lingkungan dan ekonomi hijau membuat Luksemburg secara besar-besaran mendiversifikasi sumber-sumber perekonomian mereka.
Kini, era ketergantungan terhadap baja sudah berakhir dan berganti pada sektor ekonomi baru yang lebih berkelanjutan yakni di bidang jasa.
Menjadi negara yang hanya berbatasan dengan daratan di Eropa Barat atau landlock juga membuat posisi Luksemburg menjadi sangat strategis.
Luksemburg berbatasan langsung dengan Jerman, Perancis, dan Belgia. Kondisi geografis tersebut juga membuat strategi ekspor-impor Luksemburg masih didominasi sesama negara Uni Eropa. Sekitar 84 persen pendapatan Luksemburg ditopang dari sektor ini.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag
Berita Terkait
-
Dibubarkan Paksa saat Unjuk Rasa di Kedubes AS, Mahasiswa Papua: Aparat Rasis!
-
CEK FAKTA: Lagu Michael Jackson Ini Diharamkan AS karena Memuji Kebesaran Islam, Benarkah?
-
Teori Lain di Balik G30SPKI: Operasi Rahasia AS dan CIA
-
Distribusi Vaksin Belum Rata, China Dukung Pengabaian HAKI Vaksin Covid-19
-
Update Piala Sudirman 2021: Thailand Pecah Rekor Lawan China
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025