Suara.com - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) bersama Front Rakyat Indonesia untuk West Papua yang menggelar aksi memperingati Roma Agreement di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Kamis (30/9/2021) dibubarkan paksa polisi. Bahkan, sebagian massa aksi ada yang langsung diangkut ke mobil Dalmas.
Kabar tersebut disampaikan dalam pesan singkat oleh salah satu peserta aksi, Ambrosius Mulait. Dia mengatakan, dua rekannya bernama Cika dan Lisa lebih dulu dibawa ke Mapolrestro Jakarta Pusat.
"Awalnya beberapa kawan kami yang diangkut, kemudian teman-teman turun dari dalmas. Dan sebagian teman kami Cika & Lisa dibawa ke polres Jakarta Pusat," kata Ambrosius.
Ambrosius melanjutkan, massa aksi lainnya kemudian juga diangkut ke kantor polisi. Total, sebanyak 16 orang massa aksi kini berada di Mapolrestro Jakarta Pusat.
"Sedangkan massa aksi lain ditangkut juga tetapi dikasih turun di jalan dan ada gabung ke polres lagi. Total semua 16 orang berada di polres Jakarta Pusat," sambungnya.
Bahkan, lanjut Ambrosius, aparat kepolisian juga melakukan tindakan represif berupa pemukulan. Dia pun membandingkan penanganan aksi yang terjadi di tempat lainya tempo hari.
"Ada teman-teman kami yang dapat pukul, dari aparat. Aparat rasis dan terus bungkam suara orang Papua, massa mahasiswa yang ribuan orang aksi di KPK tidak dibubarkan, malahan mahasiswa Papua yang aksi di kedubes direpresi dan dibubarkan Paksa," tegas Ambrosius.
Berita Terkait
-
Ormas Tandingan Muncul saat Mahasiswa Papua Demo di Jakarta, Teriak Kata-kata Rasis
-
Dilaporkan Karena Dugaan Makar, Ini Penjelasan Direktur LBH Bali
-
Mahasiswa Papua Tuntut Pemerintah Tarik Militer hingga Beri Hak Tentukan Nasib Sendiri
-
Aksi Tuntut Pembebasan 2 Tapol Papua Dipaksa Bubar oleh Gerombolan Ormas
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi
-
Duka dari Bangkok: Ratu Sirikit, Ibunda Raja Thailand, Wafat di Usia 93 Tahun
-
Mahfud MD Desak Penegakan Hukum Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh