Suara.com - Pandemi Covid–19 telah menyebabkan berbagai dampak di bidang ekonomi, tak terkecuali di sektor properti yang menyebabkan mundurnya pembangunan berbagai proyek, seperti halnya dialami oleh proyek perumahan Bhuvana Village Regency hingga 2022.
Kevin Octaviano, selaku direktur Bhuvana pengganti dari direktur sebelumnya menyampaikan, dampak dari pandemi Covid – 19 tidak hanya memengaruhi sektor properti di Indonesia, namun juga di luar negeri, seperti halnya di China yang sekarang sedang dialami oleh Evergrande.
Kasus Evergrande mirip dengan apa yang terjadi pada Subprime Mortgage di Amerika Serikat (AS) pada 2007 –an. Fenomena krisis keuangan ini terjadi akibat gagal bayar kredit oleh konsumen properti yang akhirnya menghantam perusahaan penyedia pinjaman properti dan perusahaan developer properti.
Evergrande sempat menghiasi lanskap perkotaan China. Selama tahun-tahun booming properti negara itu, Evergrande membantu menciptakan jenis kegiatan ekonomi yang menjadi sandaran para pejabat untuk mendorong pertumbuhan ajaib negara itu.
Namun, wabah Covid-19 telah mengubah semuanya yang mengakibatkan para konsumen gagal bayar ke lembaga penyedia pinjaman, yang memicu penyedia pinjaman gagal bayar ke para investor dan bank.
“Pandemi Covid – 19 telah menyebabkan krisis global yang melumpuhkan sendi – sendi ekonomi dunia. Kami pun juga mengalami dampak luar biasa dari pandemi Covid – 19, yang menyebabkan pembangunan perumahan Bhuvana mundur hingga 2022. Kendati demikian, kami tetap berupaya dan memiliki itikad baik untuk menyelesaikan pembangunan dan diharapkan selesai pada 2022,” tutur Kevin ditulis Jumat (1/10/2021).
Untuk itu kata dia, pihaknya telah memberikan beberapa konpensasi kepada para konsumen Bhuvana, diantaranya dengan memindahkan lokasi rumah yang sebelumnya ada di bagian belakang komplek perumahan, sekarang dipindahkan ke bagian depan. Seperti diketahui, rumah yang lokasi yang ada di bagian depan dan dekat jalan utama, harganya lebih mahal dari rumah yang ada di bagian belakang.
Selain itu, sebagai upaya manajemen, sambung Kevin, saat ini telah ada investor yang siap bermitra dengan Bhuvana untuk membantu penyelesaian pembangunan.
“Saya selaku direktur Bhuvana yang menggantikan direktur sebelumnya, ingin tetap membantu memperjuangkan hak para konsumen. Masalah keterlambatan pembangunan di masa pandemi ini sangat jamat terjadi, dan bukan hanya dialami Bhuvana, namun juga dialami oleh pengambang – pengembang lainnya. Namun, kami mengakui, memang ada masalah keterlambatan serah terima kepada para konsumen. Untuk itu kami mohon maaf,” tutur Kevin.
Baca Juga: 5 Bisnis Ustaz Solmed: Ada Grup Musik sampai Vila Mewah
Bhuvana, yang lokasi dekat dengan stasiun kereta komuter menambah kemudahan bagi para penghuni cluster untuk mobilitas ke stasiun Serpong, Palmerah, Tanah Abang, Dukuh Atas Sudirman, Jakarta, Depok, Bekasi dan sekitarnya. Bhuvana dibangun di lahan seluas seluas 23 hektare dan terdiri sekitar 1.600 unit rumah dan ruko yang terbagi dalam empat cluster.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam