Suara.com - Proyek pengembangan jet tempur kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan, KF-21 Boramae terancam gagal terealisasi karena Indonesia tidak membayar 20 biaya sesuai dengan perjanjian.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, Kang Dae-shik pada Minggu (10/10/2021), mengatakan, Indonesia menyelesaikan penyusunan perjanjian akhir melalui konsultasi tingkat kerja dengan DAPA usai kunjungan menteri pertahanan Prabowo Subianto pada April lalu.
Meski sudah menyepakati pembagian biaya dengan Pemerintah korsel lima bulan lalu, hingga kini Indonesia diklaim sama sekali belum menjalankan kesepakatan tersebut.
Padahal, dalam perjanjian itu menjelaskan adanya pengurangan porsi kontribusi Indonesia untuk proyek tersebut, penyesuaian metode pembayaran dan perpanjangan jangka waktu pembayaran.
Awalnya, Indonesia setuju untuk membayar 1,7338 triliun won (sekitar 1,45 miliar dolar AS), tetapi belum membayar 704,1 miliar won (589 juta dolar) dari total utangnya sebesar 931,3 miliar won (779 juta dolar) hingga kini.
Saat ini, melansir dari Warta Ekonomi, DAPA berencana untuk mengadakan pertemuan tingkat kerja keenam untuk memulai implementasi dari kesepakatan yang telah diselesaikan. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari Indonesia.
Pihak Korea Selatan sendiri sudah mengirim lima permintaan untuk pembahasan tingkat lanjut sejak April lalu. Sementara, Indonesia juga sudah mengatakan akan mengadakan pertemuan pada akhir Juli meski urung terealisasi.
Dalam kontrak antara Korea Aerospace Industries dan Indonesia ada keterangan yang menuliskan, jika salah satu pihak gagal membayar kontribusi terjadwal lebih dari dua kali maka partisipasi staf teknis dan akses ke materi pembangunan masing-masing pihak akan ditolak.
Namun, Indonesia, yang gagal membayar iuran sejak tahun 2016, telah mengirimkan staf teknis ke KAI sejak bulan September lalu.
Baca Juga: Piala Uber 2020: Gregoria Mariska Bawa Indonesia Ungguli Prancis
KF-21 sendiri adalah program pengembangan senjata terbesar dalam sejarah militer Korea Selatan-Indonesia.
Berita Terkait
-
Pesatnya Perkembangan Cloud, Google Cloud Skills Boost Resmi Diluncurkan
-
OJK: Jumlah Startup Indonesia Capai 2.100 Buah
-
Bantah Sodorkan Ganti Rugi Rp 250 Ribu ke Warga. PT KAI: Itu Lahan Kami
-
Target Shin Tae-yong di Pertandingan Leg 2 Timnas Indonesia vs Taiwan
-
Lagunya Bikin Baper, Ini 5 Penyanyi OST Drakor Terpopuler
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Gercep Klik 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Saldo Ratusan Ribu
-
Purbaya Effect, IHSG Kembali Menghijau Hari Ini
-
Pertamina Akan Punya Anak Usaha Baru, Akhir Tahun Ini Terbentuk
-
Implementasi RUPTL 2025-2034 Butuh Investasi Rp 3.000 Triliun
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
Nikmati Sensasi Roti'O Hangat: Cuma Seribu Rupiah
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed
-
Bunga KPR BTN Turun Ikut Acuan BI
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia