Suara.com - Kembangkan potensi budidaya Black Soldier Fly (BSF), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar pelatihan pembuatan Dry Maggot bagi binaan Perusahaan dan kelompok masyarakat pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta Bontang.
Pelatihan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Bontang dengan narasumber Omah Maggot Jogja dari Sleman Yogyakarta, secara virtual.
VP CSR Pupuk Kaltim Anggono Wijaya, mengungkapkan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk edukasi bagi masyarakat, khususnya dalam pengelolaan lingkungan dari manfaat maggot sebagai pengurai sampah makanan.
Dari upaya tersebut, diharap persoalan sampah makanan yang selama ini cukup besar dan menjadikan Indonesia peringkat 2 dunia, bisa lebih ditekan dimulai dari lingkungan rumah tangga.
“Sampah organik rumah tangga berkontribusi besar terhadap penambahan sisa makanan yang dibuang setiap hari. Padahal itu bisa dimanfaatkan menjadi maggot yang memiliki nilai ekonomi,” ujar Anggono ditulis Selasa (12/10/2021).
Pelatihan ini juga merupakan kesinambungan kontribusi Pupuk Kaltim dalam pengelolaan sampah di Kota Bontang, dengan memaksimalkan peran masyarakat maupun TPST Bessai Berinta, agar jumlah sampah organik yang mencapai 80-85 ton per hari bisa dipilah serta dimanfaatkan untuk budidaya BSF dan maggot.
Apalagi maggot memiliki banyak manfaat karena mengandung asam amino dan protein, sehingga potensinya bisa dikembangkan agar lebih bernilai ekonomi, seperti untuk bahan pakan ikan, kompos hingga pupuk cair.
“Cara ini sangat berpotensi diterapkan di Bontang. Jika berhasil, maka setiap rumah tangga berkontribusi dalam menekan jumlah sampah, karena bisa diolah sendiri menjadi maggot dan tidak perlu dibuang langsung ke TPA Bontang Lestari,” tambah Anggono.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Seksi Kemitraan dan Pemanfaatan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang Riwan Rudiyatmoko, mengungkapkan pelatihan Dry Maggot merupakan kesinambungan pilot project budidaya BSF yang dilaksanakan Pupuk Kaltim bersama Pemkot Bontang di TPST Bessai Berinta.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Raih Tiga Penghargaan TOP GRC Award 2021
Selain mampu mengurangi sampah organik, maggot juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca, karena jika sampah organik dibiarkan cukup lama akan menghasilkan gas metan yang berpengaruh terhadap ozon.
“Melalui pelatihan ini, kami harap akan banyak masyarakat maupun kelompok yang terlibat dalam budidaya maggot, sehingga pengelolaan sampah di Kota Bontang lebih maksimal melalui sinergi dan kerjasama Pemerintah dengan Pupuk Kaltim,” papar Riwan.
Dirinya berharap pelatihan Dry Maggot ini bisa menjadi peluang baru pengembangan potensi BSF untuk produk turunan yang bernilai ekonomi, sehingga manfaat budidaya BSF tak hanya dirasakan bagi lingkungan secara umum saja, tapi juga kesejahteraan masyarakat, karena nilai jual maggot yang terbilang tinggi untuk kebutuhan berbagai produk.
“Dari pelatihan ini, manfaat tidak hanya tentang menekan jumlah sampah, tapi juga mengembangkan peluang yang bernilai ekonomi dari sampah organik yang dipilah, sehingga turut berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat,” harap Riwan.
Henri Supranto, pemateri dari Omah Maggot Jogja, menjelaskan kemampuan maggot terbilang luar biasa dalam mengurai sampak organik. Maggot bisa dipandang sebagai sumber daya yang memiliki potensi untuk peluang ekonomi selain manfaat terhadap lingkungan.
Budidaya maggot mudah dikerjakan, tidak membutuhkan lahan yang luas, mengandung zat antibiotik alami, sehingga tidak membawa agen penyakit serta tidak menimbulkan bau busuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Tegaskan Komitmen Anti Fraud, Pegadaian Terus Perkuat Kepatuhan dan Transparansi Perusahaan
-
4 Daftar Saham Terafiliasi Haji Isam, Ada Bisnis Kelapa Sawit Sampai Resto Dekat Rumahmu
-
Ada Tambahan 100 Persen TPG dalam THR dan Gaji Ke-13 Tahun 2025? Cek Faktanya
-
OJK : Banyak Masyarakat Indonesia Belum Punya Dana Pensiunan
-
IHSG Meroket ke 8.258 di Sesi I: TLKM Idola, Ini Daftar Saham Paling Banyak Dibeli
-
Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500, Ini Analisis Prospek dan Lapkeu AVIA
-
Siapa Owner PJHB? Emiten IPO yang Incar Dana Lebih dari Rp 150 Miliar
-
Laba Bersih Adhi Karya Rontok 93,62 Persen Hingga Kuartal III-2025
-
BPKN Panggil AQUA, Imbas Dianggap Bohong Soal Jual Produk 'Air Gunung'?
-
Aqua Diduga Gunakan Air Sumur, BPKN Akan Investigasi ke Pabrik