Suara.com - Baru-baru ini, unggahan politikus yang juga artis, Wanda Hamidah mencuri perhatian lantaran mengaku merasa tertipu dengan salah satu perusahaan asuransi ternama di Indonesia, Prudential.
Menandatangani perjanjian asuransi memang jadi perkara sulit bagi sebagian orang mengingat kini banyaknya pilihan asuransi saat ini. Di samping itu, literasi asuransi masyarakat pun tergolong rendah.
Pada 2017 lalu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) merilis survei yang menyebutkan bahwa 30 persen responden memilih tak memiliki asuransi karena tidak mengenal produknya. Berikut ini tiga tips terhindar dari jebakan asuransi nakal yang marak terjadi.
1. Kenali Modus-Modus Penipuan Asuransi
Melansir situs penyedia jasa asuransi Allianz.co.id, ada beberapa modus penipuan asuransi nakal yang dapat dikenali. Di tahap awal agen asuransi biasanya menyarankan nasabah untuk tidak menyatakan kondisi kesehatan secara jujur ketika mengisi formulir pendaftaran. Padahal, formulir tersebut akan masuk ke dalam data polis asuransi.
Modus lainnya, agen asuransi nakal tidak mengizinkan nasabah untuk mengubah polis selama pembayaran premi berjalan, baik itu upgrade atau downgrade. Sebaliknya, agen justru menyarankan agar nasabah berpindah-pindah asuransi. Terakhir, nasabah juga patut curiga apabila agen asuransi tidak bisa menjelaskan produknya secara terperinci.
2. Pilih Perusahaan Asuransi Terpercaya
Riset mengenai perusahaan asuransi penting dilakukan sebelum calon nasabah menandatangani polis. Riset bisa dilakukan dengan melihat media sosial, testimoni, ataupun bertanya kepada agen secara lebih terperinci. Cek juga apakah perusahaan asuransi terdaftar secara legal.
Gali juga sejarah keberjalanan perusahaan asuransi, terutama apakah perusahaan itu pernah tersangkut masalah kriminal. Jika memungkinkan, tanyakan juga proses perusahaan memilih agen asuransinya.
Baca Juga: Asuransi Astra Luncurkan Garda Healthtech, Kolaborasi Bersama Halodoc
3. Pilih Produk Asuransi yang Tepat
Memilih produk asuransi tentu saja tak bisa sembarangan karena biasanya setiap perusahaan menyediakan berbagai pilihan. Selain mengenali produk secara terperinci, yang tidak kalah penting adalah mengenali profil risiko pada diri dan keluarga.
Profil risiko individu maupun keluarga bakal menjadi dasar untuk menentukan asuransi apa yang akan dibayar. Nasabah perlu mengenali jumlah premi yang harus dibayar beserta fasilitas yang didapatkan.
Identifikasi apakah nasabah memiliki kemampuan membayar premi tersebut secara berkelanjutan dan apakah fasilitas yang diberikan oleh asuransi benar-benar dibutuhkan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
WNA Ingin Masuk ke Indonesia Wajib Punya Asuransi Kesehatan dan Sertifikat Vaksin
-
Komplain soal Prudential, Wanda Hamidah Tak Gentar Diancam Dilaporkan
-
Tawarkan Beragam Asuransi Perlindungan Mobil, Qoala Dukung PPnBM
-
8 Potret Wanda Hamidah, Pesonanya Sempat Memikat Raffi Ahmad
-
Merasa Ditipu, Wanda Hamidah: Aku menyesal Pakai Prudential!
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal
-
Impresif! Ini Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Refleksi Akhir Tahun: IHSG Meroket 22% Sepanjang 2025, Pasar Menanti Prabowo di Pembukaan BEI 2026
-
Refleksi Satu Tahun MBG: Dari Intervensi Gizi Menuju Transformasi Ekonomi Nasional
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar
-
BI-Rate Tak Pakai JIBOR dan Beralih ke INDONIA per Januari 2026, Ini Dampaknya
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia