Suara.com - Bisnis baju muslim memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Terlebih, Indonesia yang menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia membuat tren pakaian muslim berkembang cepat.
Jika kamu berniat memulai bisnis di bidang ini, berikut empat tips yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha bisnis baju muslim.
1. Mengikuti Tren
Tren dalam bisnis busana bisa menjadi acuan untuk menentukan barang apa yang bakal dijual dalam kurun waktu tertentu. Tren biasanya berasal dari isu-isu sosial yang belakangan berkembang. Vogue, sebuah situs yang mengulas soal mode, menyebutkan bahwa salah satu tren berbusana yang berkembang pada 2021 dan seterusnya adalah yang berhubungan dengan krisis iklim.
Agenda fashion global yang juga berpengaruh pada tren busana muslim di Indonesia bakal berkaitan dengan pakaian berkelanjutan. Pakaian ini akan didominasi dengan warna-warna earth tone dan proses kerja yang hanya mengeluarkan sedikit emisi. Tren tersebut sangat berkebalikan dengan fast fashion yang mendominasi selama ini.
2. Kuasai Pemasaran Digital
Platform digital bisa menjadi jawaban atas strategi pemasaran pada bisnis busana muslim. Tidak hanya karena jangkauannya yang luas, pemasaran digital juga memiliki iklan tertarget yang berbasis data. Iklan ini akan secara otomatis muncul di media sosial pengguna yang disesuaikan dengan selera atau kebiasaan pencariannya.
Sebagai contoh, di Instagram jika kamu terbiasa mencari toko online dengan model tertentu maka toko online serupa bakal muncul sebagai saran yang bisa dikunjungi. Pebisnis perlu memanfaatkan metode ini agar iklan mereka sesuai dengan target pasar dan berdampak pada penjualan.
3. Menjaga Keterikatan dengan Konsumen
Baca Juga: Modal Rp 10 Ribu, Dewan Sukses Raup Omzet Puluhan Juta dari Bisnis Dorokdok
Menjaga keterikatan antara konsumen dan penguasa perlu juga dipertimbangkan saat akan memulai usaha bisnis baju muslim. Pedagang bisa membuat program diskon khusus di momen tertentu, seperti jelang hari raya.
Keterikatan jangka panjang juga bisa dibangun dengan komunikasi dua arah antara pedagang dan pembeli. Misalnya dengan menyediakan platform interactive chat atau menerima kritik saran dari pembeli.
4. Datangi Pembeli Secara Langsung
Meski terdengar tradisional namun cara ini cukup ampuh dilakukan di daerah-daerah kecil. Dengan mendatangi konsumen secara langsung, keterikatan bisa lebih terbangun. Selain itu, pedagang yang aktif juga bisa menarik pelanggan tetap.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Peternak Kelinci di Kulon Progo Kebanjiran Pesanan di Masa Pandemi, Omzet Hingga Jutaan
-
Ainayya Kembangkan Fashion Muslimah dengan Gaya Vintage
-
Modal Kotoran Sapi, Warga Bandung Barat Raup Omzet Jutaan Rupiah per Bulan
-
Pelaku UMKM Senyum, Pasar Kreatif Bandung di Paskal Raup Omzet Rp 740 Juta dalam 10 Hari
-
Warga Bandung Ini Bisa Cuan hingga Rp 50 Juta Sehari dari Ikan Koi
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
BRI Peduli Tanggap Bencana Banjir Sumatra, Percepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
Pendaftaran Mudik Motor Gratis (Motis) Nataru 2025: Rute, Jadwal dan Syarat
-
BGN Operasikan 276 SPPG sebagai Dapur Darurat Layani Pengungsi di Sumatera
-
IESR: Pernyataan Hashim Soal Fosil Bertentangan dengan Komitmen Energi Prabowo
-
Menko Zulhas: Ahli Gizi di MBG Wajib Ada!
-
OVO Tutup 2025 dengan Pertumbuhan Positif, Perluas Akses Inklusi Keuangan bagi Pengguna dan UMKM
-
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diramal Meleset dari Target APBN
-
Admedika Bangun Sistem Bridging Real-Time: Percepat Proses Layanan dan Klaim di Bethsaida Hospital
-
Pelaksanaan Program Pemagangan Nasional di Telkom Ditinjau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian