Suara.com - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 14.118 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (14/10), mata uang Garuda menguat 0,70 persen dari sehari sebelumnya yang ada di Rp14.218 per dolar AS.
Rupiah berada pada level terkuat dalam lima bulan terakhir. Di Asia, rupiah memimpin penguatan mayoritas mata uang lainnya terhadap dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan menguatnya rupiah disebabkan dolar AS yang jatuh dari level tertingginya satu tahun pada Rabu, kemarin.
"Dolar jatuh dari level tertinggi satu tahun pada hari Rabu karena imbal hasil treasury yang lebih lama turun setelah data inflasi AS menunjukkan harga naik dengan kuat bulan lalu," kata Ibrahim
Selain itu sentimen risalah dari pertemuan Federal Reserve September mengkonfirmasi pengurangan akan dimulai "segera" menambah amunisi bagi rupiah.
Indeks harga konsumen naik 0,4 persen bulan lalu versus kenaikan 0,3 persen yang diantisipasi oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Tahun ke tahun, CPI meningkat 5,4 persen, naik dari 5,3 persen di bulan Agustus.
"Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, yang disebut CPI inti naik 0,2 persen bulan lalu dibandingkan 0,1 persen pada bulan Agustus.
Ibrahim juga menjelaskan imbal hasil pada Treasuries jangka pendek, yang biasanya bergerak seiring dengan ekspektasi suku bunga, meningkat setelah laporan tersebut, sementara imbal hasil yang lebih lama turun.
"Menunjukkan pasar masih belum menetapkan harga dalam periode inflasi yang berkelanjutan. Kesenjangan antara catatan Treasury dua dan 10-tahun ditutup ke level tersempit dalam dua minggu setelah melebar ke level tertinggi 3-1/2 bulan pada hari Jumat," katanya.
Baca Juga: Makin Perkasa, IHSG Kamis Sore Ditutup Tembus 6.626
Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat tajam 100 point walaupun sebelumnya sempat menguat 120 point di level Rp14.118 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.217.
Sedangkan untuk perdagangan besok dia memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.080 - Rp14.130.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Tambang Emas Terafiliasi ASII di Sumut Disegel, KLH Soroti Potensi Pidana
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?