Suara.com - Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Tofan Mahdi menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak ada lagi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan harus diolah terlebih dulu.
Berkaitan dengan ini, menurut dia, pangsa ekspor sawit Indonesia dalam bentuk CPO sudah sangat kecil. Mengutip data Gapki, sebagian besar ekspor sawit atau sekitar 61 persen dari total ekspor sawit sudah dalam bentuk olahan.
"Di tahun 2020, ekspor sawit Indonesia sebesar 34 juta ton. Itu ekspor CPO hanya 7,71 juta ton. Sebagian besar sudah dalam bentuk olahan CPO atau turunan satu tingkat dari CPO yang sudah mencapai 21,1 juta ton atau 61 persen. Kemudian dalam bentuk produk oleokimia sudah mencapai 3,87 juta ton," ujar dia pada Jumat (15/10/2021).
Menurut dia, guna mencapai hilirisasi, industri kelapa sawit dalam negeri membutuhkan banyak persiapan.
Pertama, memperkuat kemitraan antara perusahaan sawit besar dengan perkebunan masyarakat di sektor hulu. Saat ini, 43 persen dari total kebun sawit yang ada di Indonesia masih dimiliki masyarakat.
Selanjutnya, hilirisasi disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan wajib selektif dengan menekankan pada aspek keunggulan produk yang dimiliki.
Keempat, hilirisasi harus didukung perbaikan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang handal.
"Strategi pengembangan sektor hilirisasi sawit juga harus dilakukan dengan skema insentif dan disinsentif karena ini adalah komoditas yang semua dipengaruhi supply and demand," kata dia, dikutip dari Warta Ekonomi.
Dengan bekal ini, Gapki mengharapkan pemerintah lebih aktif untuk berdiskusi bersama pelaku usaha sawit agar mendapatkan strategi yang tepat.
Baca Juga: Prospek Bisnis CPO Kian Menjanjikan, Nusantara Sawit Sejahtera Segera IPO
"Presiden punya harapan tinggi bahwa dalam jangka panjang Indonesia mampu mengolah produk sawit ini menjadi barang akhir. Tapi konteksnya akan menjadi sangat berbeda karena pengembangan industri hilir sawit akan berbeda dengan industri di hulu," tutupnya.
Berita Terkait
-
PT Timah Gandeng Masjid Desa Kembangkan Kebun Sawit di Tanah Bekas Tambang
-
5 Negara Produsen Minyak Sawit Terbesar di Dunia: Indonesia Paling Ngeri!
-
Ekspor CPO Bakal Disetop, Ini yang Diinginkan Presiden Jokowi
-
Jokowi Bakal Setop Ekspor CPO, Termasuk Bauksit Mentah
-
Jokowi Ingin Hentikan Ekspor CPO, GAPKI: Sawit Penyumbang Devisa Terbesar
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
Harga Emas Antam Naik ke Rp2.589.000 per Gram pada Jumat Ini
-
Ekonomi Global Bakal Melambat di 2026, Bagaimana Kondisi Indonesia?
-
OJK Optimis Kondisi Perbankan Indonesia Meningkat di Tahun 2026
-
Berkah Libur Panjang, Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Tembus Rp3,98 Triliun
-
SIG dan Agrinas Bakal Garap Pembangunan Koperasi Merah Putih
-
2.263 Pinjol Ilegal Dibasmi! Ini Modus Penagihan Baru Debt Collector yang Harus Anda Waspadai
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair