Suara.com - Kementerian Perdagangan akan menggelar Trade Expo Indonesia atau TEI digital edition pada 21 Oktober hingga 4 November 2021. Dalam hajatan ini Kemendag menargetkan transaksi acara tersebut mencapai Rp21,1 triliun.
Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Miftah Farid menjelaskan TEI merupakan ajang promosi tahunan berskala internasional yang menampilkan produk dan jasa terbaik Indonesia, berorientasi
pasar ekspor.
"Digitalisasi kegiatan pameran masa pandemi Covid-19 saat ini merupakan terobosan strategis untuk meningkatkan promosi produk dan jasa ekspor Indonesia melalui platform pameran
virtual yang sepenuhnya memenuhi kriteria sehat, aman dan produktif," kata Miftah dalam konfrensi pers virtualnya, Selasa (19/10/2021).
Penyelenggaraan TEI yang ke-36 kali ini akan diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober hingga 4 November 2021 untuk online interactive, sementara showcase akan terus berlangsung hingga 20 Desember 2021.
Adapun tema yang diangkat dalam event ini adalah Reviving Global Trade. "Dapat dikatakan melalui penyelenggaraan TEI 2021, kami akan menghidupkan kembali perdagangan global, yang sempat
mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19," katanya.
Kemendag sendiri menargetkan total pengunjung dan buyer untuk pelaksanaan TEI tahun 2021 adalah 500.000 orang dengan jumlah transaksi sebesar USD1,5 miliar atau mencapai Rp21,1 triliun.
Sementara itu, di tempat yang sama Direktur Tresuri dan Internasional BNI Henry Panjaitan menuturkan pihaknya senantiasa selalu menjadi partner yang setia bagi nasabahnya dan mendukung
pengusaha, termasuk UMKM untuk meningkatkan usahanya sekaligus mendorong kinerja ekspor Indonesia.
"Jadi yang pasti BNI tidak akan stop untuk berinovasi. Tadi kami sudah sampaikan bahwa, kita punya enam kantor cabang luar negeri yang secara aktif akan membantu mencarikan buyer-buyer melalui
asosiasi," tuturnya.
Kemudian, BNI juga menyediakan dukungan yang dapat membantu UMKM naik kelas go global melalui BNI Xpora. Selain itu, BNI juga akan melaksanakan BNI Global Trade Connection Forum pada awal
tahun depan.
Baca Juga: Meski Pandemi, Produk UKM Binaan ECP Berhasil Memperluas Pasar Ekspor
"Kami juga akan melaksanakan BNI Global Trade Connection and Forum, jadi singkatannya BNI GTCF. Kami akan menampilkan konsep collection. Di BNI itu ada sekitar 1.000 – 2.000 regular buyer atau regular client," ujar Henry.
Lanjut Henry, melalui inovasi tersebut, diharapkan jumlah debitur atau nasabah akan menambah database buyer luar negeri. Adapun database tersebut akan disegmenkan permasing-masing
industri, lalu akan disegmenkan lagi ke masing-masing negara.
"Nah data base ini lah yang kita akan gunakan sebagai data base untuk membangun connection bagi siapa saja nasabah. Misal nasabah yang belum ke BNI, nanti kita connect-kan ke BNI dalam
satu database/ekosistem ini. Sehingga begitu dia menjadi nasabah BNI, akan masuk ke dalam ekosistem yang dibangun BNI," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera