Suara.com - Belanja negara tahun ini hingga akhir September 2021 sudah mencapai 65,7 persen dari target APBN Rp2.750 triliun yakni sebesar Rp1.806,8 triliun meski terkontraksi 1,9 persen dari periode sama 2020 sebesar Rp1.841,3 triliun.
“Belanja sedikit menurun 1,9 persen namun kalau kita lihat belanja K/L justru tumbuh 16,1 persen,” katanya dalam konferensi pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Realisasi belanja negara itu meliputi belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp734 triliun yang merupakan 71,1 persen dari pagu Rp1.032 triliun dan belanja non K/L Rp531,3 triliun atau 57,6 persen dari pagu Rp922,6 triliun.
Belanja K/L itu tumbuh 16,1 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp632,2 triliun karena adanya belanja modal Rp118,7 triliun atau meningkat 62,3 persen yakni proyek infrastruktur dasar atau konektivitas dan peralatan.
“Tahun lalu belanja modal terhenti karena COVID-19 baru memukul Indonesia sehingga terjadi pelemahan dan kelumpuhan belanja modal,” ujar Sri Mulyani, mengutip dari Antara.
Realisasi belanja modal ini di antaranya peralatan mesin Rp45 triliun, gedung bangunan Rp15,1 triliun, serta jalan, irigasi, dan jaringan Rp52,6 triliun.
Proyek-proyek yang berhasil dibangun melalui belanja modal meliputi 62,28 persen dari target 10 bendungan baru dan 43 lanjutan senilai Rp11,94 triliun.
Sebanyak 67,8 persen dari target pembangunan 600 kilometer jaringan irigasi dan rehabilitasi 72,19 persen dari target 3.900 kilometer dengan total belanja Rp4,4 triliun.
Sebanyak 55,46 persen dari target pembangunan 213,63 kilometer jalan dan preservasi 78,29 persen dari target 57.793,54 kilometer Rp17,9 triliun serta 68,23 persen dari target 216,84 kilometer spoor jalur kereta api senilai Rp1,9 triliun.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 25 Oktober 2021 di 10 Lokasi, Ambil Antrean Mulai Pukul 06.00 WIB
Sebanyak 33 persen dari target 21 rumah sakit dan alat kesehatan dengan total belanja Rp0,31 triliun serta 57,8 persen dari target pembangunan 18.945,24 meter jembatan dan preservasi 73,08 persen dari target 508.614,39 meter senilai Rp3,57 triliun.
Sebanyak 89,8 persen dari target modernisasi almatsus dan sarpras Polri 29.372 unit senilai Rp16,16 triliun serta 5,8 persen dari target modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarpras pertahanan 8.412 unit dengan total belanja Rp12,4 triliun.
Selain itu juga ditunjang oleh belanja barang yang tumbuh 42,4 persen dan 87,9 persen dari target APBN seperti vaksinasi, klaim perawatan dan bantuan produktif sekaligus penyaluran berbagai program bantuan sosial.
Belanja barang ini meliputi barang operasional dan non operasional Rp123,5 triliun, pemeliharaan Rp24 triliun, perjalanan dinas Rp14,9 triliun, barang BLU Rp58,4 triliun dan yang diarahkan ke masyarakat maupun seperti BPUM, vaksin, subsidi kuota dan subsidi upah pemda Rp76,5 triliun.
Kemudian manfaat belanja barang lainnya berupa masyarakat mendapat suntikan vaksin pertama 91,1 juta dan vaksin kedua 51,1 juta dengan pengadaan vaksin 107,3 juta dosis senilai Rp21,1 triliun.
Sementara, 12,7 juta pelaku usaha mikro juga menerima bantuan Rp15,2 triliun, 511,7 ribu pasien COVID-19 mendapat biaya perawatan Rp33,6 triliun, 7,7 juta siswa sekolah Kemenag menerima BOS Rp8,3 triliun serta volume penyaluran subsidi selisih harga biodiesel sebanyak 6,94 juta kiloliter senilai Rp35,7 triliun.
Berita Terkait
-
Siswa yang Tak Mau Divaksin Dilarang Ikut PTM
-
Gering Agung, Pinandita se-Nusantara Gelar Doa Bersama di Pura Besakih Bali
-
Ed Sheeran Umumkan Positif Covid-19 di Tengah Kasus Harian Inggris Naik Signifikan
-
Sudah Menyebar ke 11 Provinsi, Gelombang Baru Covid-19 Varian Delta Meluas di China
-
Anies, Mendagri hingga Ketua Satgas Covid-19 Digugat, Minta Aturan PPKM Dicabut
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan