Suara.com - Seven Summits, sebutan untuk tujuh puncak gunung tertinggi di dunia dan jadi impian para pendaki. Ketinggiannya mulai dari 4.884 hingga yang tertinggi adalah 8.850 mdpl.
Ketujuh puncak tertinggi di dunia itu adalah Puncak Carstenz di Pegunungan Jaya Wijaya Indonesia (4.884 mdpl), Vinson Massif di Antartika (4.897 mdpl), Elbrus di Rusia (5.642 mdpl), Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl), Aconcagua di Argentina (6.962 mdpl), Denali di Alaska (6.194 mdpl) dan Everest di perbatasan Nepal dan Tibet (8.848 mdpl).
Untuk mencapai seven summit bukanlah hal mudah dan murah, justru tergolong aktifitas yang ekstrem. Banyak tantangan dan risiko yang mengancam nyawa pendakinya. Selain kesiapan mental dan fisik, apa saja yang perlu disiapkan?
Fransiska Dimitri, wanita pertama asal Indonesia yang berhasil mencapai Seven Summit, menuturkan bahwa persiapan utama yang harus dilakukan adalah pengumpulan informasi tentang medan yang akan ditempuh dan melatih fisik sebaik mungkin.
“Pengumpulan informasi meliputi rute, referensi, medan, risiko ancaman dan kecelakaan, risiko penyakit, hingga pembagian tugas dalam tim pendaki,” terang Fransiska dalam Webinar ‘Gue Muda’ dengan tema Pengalaman dan Persiapan Pendakian Gunung Es ditulis Kamis (4/11/2021).
Ia menceritakan untuk kesiapan fisik dan mental, upaya yang dilakukan melalui latihan single rope technique (SRT), latihan beban, berlari, latihan memanjat tebing serta berlatih mendaki. Selain itu, pengetahuan tentang musim pendakian juga penting untuk kita mengatur manajemen pendakian.
Biaya yang perlu dikeluarkan untuk ekspedisi seven summit pun terbilang relatif mahal.
“Kami awalnya berempat, lalu berkurang menjadi tiga orang, sampai berkurang lagi menjadi dua orang yang menyelesaikan ekspedisi, total menghabiskan biaya sekitar Rp5 miliar,” kata dia.
Dalam Webinar yang sama, Nurhuda, yang juga Seven Summiter asal Indonesia, menambahkan bahwa tantangan utama menaklukan puncak di Antartika adalah cuacanya yang tidak bisa diprediksi.
Baca Juga: Viral Pendaki Naik Gunung Buat Cari Duit, Buka Warung Pecel Lele Pakai Tenda
“Tidak bisa kita tentukan kapan bisa melanjutkan ke puncak. Harus base on forecast atau ramalan cuaca. Kalau cuaca buruk kita sama sekali ga bisa kemana mana,” ungkap Nurhuda.
Di Antartika, peralatan penting yang perlu disiapkan pendaki yakni high altitude mountaineering boots, Sled, Duffle bag, down suit, google eyes, mitten glove, ice axe, dan lainnya.
Kemudian, Nurhuda pun membagikan pengalamannya ketika mendaki Everest, dimana dirinya bersama tim harus menerapkan chace and carry sebelum mencapai puncak.
Chace and Carry adalah sistem pendakian dimana pendaki akan naik turun membawa sebagian logistic untuk ditimbun. Sistem seperti ini untuk mengatasi jumlah barang bawaan yang banyak pada sebuah eskpedisi, sekaligus upaya untuk ber-aklimatisasi.
“Aklimatisasi sangat penting. Dari basecamp pendaki harus ber-aklimatisasi sekitar dua minggu, tergantung cuaca dan kondisi kesehatan si pendaki,” terangnya.
Berbeda dengan Fransiska, biaya pendakian seven summit Nurhuda dan timnya lebih besar. Itu dikarenakan jumlah tim pendaki yang lebih banyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil