Suara.com - Pemerintah Laos melalui proyek penambangan dan jual beli kripto diharapkan memberi pendapatan sekitar 194 juta dolar dari total pendapatan domestik negara yang diproyeksikan untuk tahun 2022.
Mengutip Warta Ekonomi, Pemerintah Laos baru-baru ini memilih untuk memanfaatkan tindakan tegas China yang memperketat penambangan kripto guna menghasilkan 2 triliun kip Laos - sekitar 194 juta dolar.
Sejumlah perusahaan yang berada dalam program percontohan pertambangan publik-swasta yang disetujui oleh pejabat pada bulan September lalu.
Diantaranya Teknologi Data Wap Laos, Konstruksi Jalan dan Jembatan Phongsubthavy, Sisaket Construction Company Limited, Survei Desain Jembatan Jalan Boupha, Bank Pembangunan Bersama, dan Grup Phousy.
Pemerintah Laos menjelaskan, dana itu mampu meningkatkan pendapatan yang diharapkan untuk rancangan anggaran Majelis Nasional pada tahun 2022 sebesar 20% dari tahun 2021.
Pendapatan dari aktivitas kripto itu, oleh anggota parlemen akan digunakan untuk tambahan dana program prioritas seperti membayar utang nasional dan menanggapi pandemi.
Meski kini pemerintah Laos memberikan izin kepada enam perusahaan untuk menambang kripto, bank sentral negara itu merilis lebih dari satu peringatan kepada penduduk sipil agar lebih baerhati-hati dalam bertransaksi kripto lantaran masih ilegal di negara itu.
Namun, Bank of the Lao P.D.R. dilaporkan sedang mencari pengembangan kemitraan mata uang digital bank sentral dengan perusahaan teknologi buku besar terdistribusi Jepang Soramitsu.
Baca Juga: Kazakhstan Diperkirakan Punya US$5 miliar Dari Penambangan Kripto Selama 5 Tahun
Berita Terkait
-
El Salvador Bangun 20 Sekolah Dari Keuntungan Aset Bitcoin
-
Satgas Investasi Temukan Aplikasi Investasi Ilegal, Modus Tiru Lembaga Berizin
-
Heboh Aset Kripto Berkode SQUID Melejit, Diduga Penipuan dan Kacaukan Perdagangan
-
Kripto Asal Indonesia Tokenoid Tawarkan Investasi Sambil Main Game
-
Muktamar NU di Lampung akan Bahas Haramnya Uang Kripto
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T