Suara.com - Wadah donasi online Kitabisa semakin mengokohkan diri sebagai pemain utama crowd funding filantropi di Tanah Air. Dalam dua tahun terakhir, terutama saat pandemi Covid-19 melanda, namanya makin berkibar karena derasnya arus bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan melalui platform Kitabisa.
Hal ini mengemuka dalam talkshow dengan topik “The Great Matchmaker: Winning the Multisided Platform Business”, di ajang Indonesia Brand Forum (IBF), yang berlangsung di Jakarta, 2-4 November 2021. Event ini digagas oleh Yuswohady sebagai Managing Partner Inventure dan sejumlah pemerhati brand-brand lokal.
Berdiri pada 2013 sebagai gerakan sosial, Kitabisa beralih menjadi wadah donasi online pada 2014. Memanfaatkan teknologi digital, Kitabisa dibuat oleh Alfatih Timur, atau yang biasa disapa Timmy, untuk mewujudkan proyek sosial seseorang atau institusi.
Menurut Timmy, kesuksesan Kitabisa terjadi karena dua faktor utama. Pertama, menerapkan inovasi program berbasis wisdom of crowd. Kedua, membangun trust di kalangan para donatur sehingga membuat mereka engage terhadap program yang digelar para campaigner.
“Kami dapat input dari kalangan dokter dan rumah sakit untuk membuka donasi bagi mereka yang sakit, lalu kami lakukan,” ujar Timmy, founder dan CEO Kitabisa, mengawali kisahnya.
Wisdom of crowd adalah istilah untuk menggambarkan tentang “kebijaksanaan yang muncul dari opini kolektif”. Usulan-usulan yang masuk secara kolektif ini akhirnya menjadi DNA dalam Kitabisa, berjalan kontinyu hingga bertahun-tahun kemudian.
“Wisdom of crowd juga diterapkan, karena masyarakatlah yang punya gagasan yang penting untuk kebutuhan mereka,” Timmy menambahkan.
Filosofi wisdom of crowd inilah yang membuat Kitabisa menjadi lincah bergerak ketika pandemi datang. Saat Covid-19 menerjang, beberapa usulan deras mengalir dari masyarakat kepada Kitabisa, seperti bantuan APD dan kebutuhan lain untuk mengatasi pandemi (seperti sembako).
Bahkan sewaktu film Korea Selatan, Squid Game di Netflix tengah populer, Kitabisa mengembangkan “Permainan Cuma-Cuma” (Sweet Game). Di sini, peserta diberikan bantuan berupa donasi secara cuma-cuma. Mirip Squid Game, para peserta yang mendapat undangan, datang ke suatu tempat, berjejer secara teratur, lalu mendapat sembako dan kebutuhan harian lainnya oleh orang-orang berbaju merah seperti para penjaga di Squid Game.
Baca Juga: Di Sidang Parlemen ASEAN, Puan Maharani Dorong Kerja Sama Teknologi Digital
Menurut Timmy, untuk membangun trust yang sangat penting untuk keberlanjutan Kitabisa, terutama di kalangan para donatur, ia beserta tim membangun sistem yang ketat untuk memverifikasi setiap pihak yang ingin berkampanye, yang membuat proyek penggalangan dana. Sistem yang ketat ini dibuat agar Kitabisa tidak kecolongan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Ke depan, Kitabisa akan terus melakukan apa yang disebut connecting kindness, menghubungkan kebaikan para donatur. Kitabisa juga terus memanfaatkan teknologi untuk melakukan hal itu, termasuk dengan kemudahan transaksi pembayaran lewat fintek,” kata Timmy.
Berita Terkait
-
Memajukan Bisnis Akuakultur, eFishery Manfaatkan Teknologi Digital Modern
-
Jalankan Transformasi Digital, BRI Terus Terapkan Teknologi Termutakhir
-
Menyusuri Teknologi Tepat Guna di Dusun Bondan Kampung Laut Cilacap
-
Adaptasi Teknologi Digital dan Literasi Pandemi
-
Teknologi Digital Memudahkan Brand Memasarkan Produknya ke Calon Konsumen
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI