Suara.com - Harga minyak menetap sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis, ketika pasar bergulat dengan apresiasi dolar AS bersama dengan kekhawatiran atas peningkatan inflasi Amerika dan setelah OPEC memangkas perkiraan permintaan minyak 2021 karena harga yang tinggi.
Mengutip CNBC, Jumat (12/11/2021), minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 25 sen menjadi USD81,59 per barel setelah jatuh selama sesi tersebut menjadi USD81,66 per barel.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 23 sen menjadi USD82,87 per barel, memantul dari sesi terendah USD80,20.
Kompleks energi diperdagangkan lebih tinggi menjelang akhir sesi karena keyakinan bahwa permintaan pascapandemi akan semakin kuat dalam beberapa bulan mendatang.
"Harga tertinggi baru terbentang di depan karena bahan yang dibutuhkan untuk menempatkan posisi teratas di pasar ini tetap sulit dipahami, yaitu permintaan minyak global melebihi produksi baru," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.
However, the rate at which demand returns may be dampened by higher energy prices according to the Organization of the Petroleum Exporting Countries. The cartel said in a monthly report it expects oil demand to average 99.49 million barrels per day (bpd) in the fourth quarter of 2021, down 330,000 bpd from last month's forecast.
Namun, tingkat demand return permintaan dapat terpukul oleh harga energi yang lebih tinggi menurut Organisasi Negara Eksportir Minyak. Dalam laporan bulanannya, kartel itu memperkirakan permintaan minyak rata-rata 99,49 juta barel per hari (bph) pada kuartal keempat 2021, turun 330.000 bph dari perkiraan bulan lalu.
"Perlambatan dalam laju pemulihan pada kuartal keempat 2021 sekarang diasumsikan karena kenaikan harga energi," kata OPEC dalam laporan itu, juga mengutip permintaan yang lambat di China dan India.
Rabu, data Amerika menunjukkan inflasi harga konsumen naik pada Oktober di tingkat tahunan 6,2 persen, tercepat dalam 30 tahun, sebagian besar didorong harga energi yang lebih curam. Ekspektasi bahwa data tersebut akan memicu kenaikan suku bunga AS mendorong dolar lebih tinggi, serta mengirim minyak mentah Brent dan WTI masing-masing anjlok 2,5 persen dan 3,3 persen.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Melambung, Penyebabnya Karena Hal Ini
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Harga Minyak Anjlok Dipicu Pembukaan Pemuatan Rusia
-
Resiko Geopolitik Dongkrak Harga Minyak Indonesia ke 66,81 Dolar AS
-
Harga Minyak Dunia Mulai Mendidih Lagi, Imbas Ketegangan AS-China
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Menko Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Melejit 6 Kali Lipat, Tembus Rp9.000 Triliun!
-
NeutraDC Jalin Kerja Sama dengan AMD Perkuat Infrastruktur AI di Asia Tenggara
-
Pedagang Thrifting Minta Legalisasi dan Bersedia Bayar Pajak, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Peduli
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
-
Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik
-
Syarat dan Cara Mengikuti Lelang di Pegadaian, Waktunya Berburu Barang Berharga Murah
-
Purbaya soal Pejabat Kemenkeu Diperiksa Kejagung: Itu Masa Lalu, Bukan Sekarang
-
IHSG Menguat Tipis Sore Ini, Apa Saja Saham yang Cuan
-
Ekonom Buka Data Soal Perlunya Kebijakan Moratorium CHT