Suara.com - Setelah dijalankan selama 14 tahun, Pamsimas memang akhirnya tiba di penghujung masa implementasinya. Program yang telah melalui empat kabinet dan dua presiden ini dijadwalkan berakhir Desember 2021. Ini sebetulnya merupakan perpanjangan waktu dari jadwal “garis akhir” sebelumnya, yakni Desember 2020.
Program ini dimulai dengan 98 kabupaten dan delapan kota di Indonesia pada 2008, di akhir tahap kedua yang berlangsung pada 2013-2015, Pamsimas telah diterapkan di lebih dari 12 ribu desa/kelurahan, yang tersebar di 233 kabupaten/kota di 32 provinsi.
Untuk tahap ketiga, yang rampung pada akhir 2021, ditargetkan ada lebih dari 15 ribu desa sasaran baru, yang secara bersamaan akan dikelola pula keberlanjutan program di lebih dari 32.000 desa.
Secara nasional, ada proyek untuk menyediakan 10 juta sambungan rumah air minum. Ini merupakan proyek gabungan dari air minum untuk perkotaan dan perdesaan, yang mana Pamsimas termasuk di dalamnya.
Selain penyediaan akses terhadap air minum dan sanitasi, Program Pamsimas meliputi beberapa hal lain yang berkaitan dengan kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan prasarana dan sarana yang telah dibangun.
Secara utuh, program ini mengandung lima komponen, yaitu pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah dan desa; peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi; penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum; hibah insentif; dan dukungan teknis dan menajemen pelaksanaan program.
Ukuran keberhasilan program, karenanya didasarkan atas indicator kinerja utama (key performance indicator atau KPI) yang bertahap dikembangkan dengan merujuk komponen-komponen tersebut.
Mulanya, Pamsimas menekankan basis komunal atau masyarakat, bukan individu, sebagai komponen pokok yang harus diwujudkan. Kemudian ada perhatian terhadap kelembagaan masyarakat, yang harus siap menjalankan apa yang secara fisik telah dibangun. Kelembagaan juga harus mampu mendorong masyarakat membayar iuran. Saat ini malah sudah ada pinjaman perbankan yang disalurkan kepada kelompok-kelompok masyarakat.
Menjelang pertengahan 2021, berdasarkan KPI yang digunakan, dengan persentase realisasi yang bervariasi, sekilas akan ada godaan untuk menyimpulkan bahwa Pamsimas secara nasional belum mencapai target.
Baca Juga: Kementerian PUPR Sebut UU Cipta Bantu Warga Penghasilan Rendah Dapatkan Rumah
Data memang memperlihatkan pada satu KPI target bisa direalisasikan; pada KPI yang lain target sedikit meleset.
Sebenarnya hanya sebagian kecil dari semua KPI yang statusnya belum tercapai. Walaupun meleset, persentase yang direalisasikan memperlihatkan jarak antara yang seharusnya dituju dan yang memang diwujudkan bisa dinilai tak signifikan. Secara keseluruhan, Pamsimas boleh dibilang memenuhi harapan.
Pamsimas Berhasil
Bank Dunia merupakan pemberi pinjaman utama sepanjang program berlangsung. Sebagai apresiasi atas keberhasilan program pamsimas maka pemerintah Australia melalui DFAT memberikan bantuan berupa grant.
Selain menyediakan air minum bagi warga, Program Pamsimas juga bertujuan untuk menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan, yang merupakan bagian dari target pola hidup bersih dan sehat, pada akhirnya bisa direalisasikan di banyak desa melalui upaya mengubah pola pikir.
Dengan akses air minum yang menjadi kian mudah; warga desa tinggal membuka keran di depan rumah, alih-alih harus “pergi ke bukit, bolak-balik empat jam, cuma untuk air sejeriken”, misalnya.
Berita Terkait
-
Cetak Olympian di Bumi Cendrawasih dengan Kehadiran Infrastruktur Olahraga
-
Penyediaan Hunian Subkomunal untuk Penataan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Perkotaan
-
Apresiasi Terhadap Konsistensi Kementerian PUPR dalam Menyiapkan Venue Olahraga
-
Teknologi Rumah Susun Modular dengan Struktur Beton Bertulang Pracetak Sistem CL-Con
-
Desain Pasif Pada Purwarupa Rusun Rendah Energi di Kota Tegal
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut