Suara.com - Upaya penataan perumahan dan permukiman kumuh di perkotaan perlu dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan unsur-unsur lainnya. Upaya penataan tersebut pun perlu menerapkan pendekatan penanganan yang sesuai dengan karakteristik permasalahan setempat. Oleh sebab itu, pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan penataan kawasan kumuh merupakan sebuah pendekatan yang bisa diambil dalam rangka menentukan arah perencanaan, penataan dan pemeliharaan kawasan secara tepat sasaran dan lebih implementatif.
Salah satu alternatif pendekatan penanganan kumuh adalah penerapan model hunian subkomunal. Hunian subkomunal merupakan hunian berkelompok berbasis komunitas yang memiliki sistem sarana dan prasarana komunal. Tujuan dari penyediaan hunian ini adalah bertujuan untuk mewujudkan keteraturan perumahan yang lebih tertata dari aspek hunian dan sarana-prasarana pendukungnya dengan tetap menjaga keguyuban komunitas.
Model hunian subkomunal ini menerapkan prinsip-prinsip modular di mana setiap kelompok hunian terdiri dari maksimum 20 kepala keluarga. Setiap blok hunian ini pun bisa direplikasi dan direncanakan dalam skala kawasan.
Pada tahun 2018 Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan (saat itu Bernama Pusat Litbang Permukiman dan Perumahan) membangun 3 blok hunian subkomunal yang terdiri dari 56 (lima puluh enam) unit hunian di kelurahan Semanggi, Surakarta. Tiga blok hunian subkomunal tersebut disediakan sebagai rumah singgah bagi warga RW 23 Kelurahan Semanggi, yang huniannya terkena dampak program penataan bantaran Sungai Bengawan Solo. Pembangunan hunian subkomunal ini pun merupakan bagian terintegrasi dari penataan Kawasan kumuh Semanggi Kota Surakarta yang melibatkan berbagai unsur dari pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dunia usaha dan para pemangku kepentingan lainnya.
Hunian subkomunal yang dibangun di Semanggi tersebut memanfaatkan teknologi-teknologi tepat guna Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan). Sebagai ilustrasi, struktur bangunan yang digunakan adalah Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana dan Sehat). Teknologi tersebut mempunyai kelebihan; pengaplikasiannya murah, komponennya mudah dibongkar pasang dan dipindahkan, serta tahan gempa. Sementara itu, teknologi prasarana bersama yang digunakan di tiap blok hunian subkomunal adalah sebagai berikut:
1. Instalasi Tray Aerasi, berfungsi sebagai instalasi pengolahan air baku menjadi air bersih,
2. 1 bak penampungan air bawah, berfungsi menampung air bersih hasil olahan Tray Aerasi
3. 1 Instalasi IPAL Komunal berfungsi sebagai instalasi pengolah limbah
4. 1 Kolam Taman Sanita, berfungsi sebagai pengolahan air limbah lanjutan dari instalasi IPAL Komunal
Baca Juga: Apresiasi Terhadap Konsistensi Kementerian PUPR dalam Menyiapkan Venue Olahraga
5. 1 Sumur resapan, berfungsi sebagai penyimpanan air dari Taman Sanita maupun air hujan;
6. 1 Instalasi Biodigester (pada pembangunan purwarupa hanya dibangun di Blok A), berfungsi untuk:
• mengolah sampah organik dari limbah dapur dan pekarangan.
• penghasil gas yang dapat digunakan untuk memasak (baru untuk 1 KK Uji Coba).
7. 1 Bak penampungan air bersih di atas, berfungsi untuk menyimpan air yang akan didistribusikan ke seluruh unit hunian secara gravitasi
Selama seluruh tahapan pembangunan masyarakat setempat turut berpartisipasi aktif mendukung berbagai pelaksanaan kegiatan melalui:
1. Memetakan secara mandiri persil dan bangunan lahan yang mereka tempati selama ini di sempadan Sungai Bengawan Solo;
2. Memberikan masukan dalam perencanaan hunian subkomunal;
3. Meningkatkan kemampuan teknisnya melalui keikutsertaan dalam pelatihan penguasaan teknologi struktur Bangunan RISHA;
4. Membentuk kelompok/paguyuban masyarakat sebagai cikal bakal aplikator teknologi RISHA dan pengelola lingkungan hunian subkomunal;
5. Terlibat secara profesional dalam pembangunan subkomunal;
6. Membangun musala dan unit usaha dengan memanfaatkan teknologi struktur bangunan RISHA;
7. Mengelola hunian subkomunal pasca konstruksi.
Penyediaan hunian subkomunal merupakan salah satu alternatif/pilihan penataan perumahan dan Kawasan kumuh yang bisa melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Penyediaan hunian subkomunal di Surakarta pun menunjukkan bagaimana penerapan pendekatan hunian subkomunal ini telah berhasil melibatkan peran aktif masyarakat serta memanfaatkan teknologi tepat guna hasil litbang dan menjadi bagian dari upaya penataan perumahan dan permukiman kumuh skala Kawasan.
Arip Rachman, S.T., M.Sc.
Perekayasa Muda Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR.
Berita Terkait
-
BOR Capai 99 Persen, DIY Siapkan 3 Rumah Sakit Darurat
-
Jokowi Minta Sarana PON Papua Bisa Dimanfaatkan Pasca Gelaran
-
Kementerian PUPR Bangun Rusun untuk Mahasiswa Unima dengan Fasilitas Lengkap
-
Kementerian PUPR Bangun 30 Rusus MBR di Kabupaten Rokan Hilir
-
Kementerian PUPR: Pemda Bisa Usulkan Program Perumahan lewat SIBARU
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Tangerang Jadi Lokasi Paling Populer untuk Cari Rumah, LPKR Genjot Hunian Mewah
-
Impor Gula Rafinasi Dihentikan, Apa Alasannya?
-
Bali Diterpa Banjir Bandang, AHY Soroti Alih Fungsi Lahan
-
Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook: Cocokkah Jadi Rumah Idaman Anda?
-
Dompet Digital Gemuk Dadakan? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Diklaim
-
Promo Alfamart Beverages Fair: Serbu Diskonnya, Segarkan Harimu!
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
BRI Peduli Dukung Pembangunan Rumah Ibadah di Daerah, Wujudkan Komitmen Spiritual
-
Leony Kaget 'Pajak' Balik Nama Mahal! Ini Cara Hitung BPHTB dan PPh dengan Benar