Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggambarkan kondisi ekonomi global pada tahun depan masih akan sangat tidak pasti, pagebluk corona yang masih mengancam lewat varian baru yakni omicron menjadi salah satu tantangan bagi ekonomi dunia termasuk Indonesia.
"Pemulihan ekonomi global maupun domestik memasuki 2022 masih tidak merata dan bahkan tidak pasti, sejalan dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang terus bermutasi dan masih mengancam seluruh negara di dunia," kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Istana Negara, Senin (29/11/2021).
Selain itu risiko yang bisa menimbulkan dampak ke perekonomian Indonesia di tahun depan antara lain pergerakan harga komoditas, inflasi hingga pemulihan ekonomi China.
"Risiko baru yang harus dikelola seperti volatilitas harga komoditas, tekanan inflasi dan implikasi kenaikan suku bunga di negara maju terutama AS, rebalancing ekonomi China, serta disrupsi rantai pasok dan dinamika G20," paparnya.
Meski dalam kondisi yang tidak baik tersebut, Sri Mulyani menerangkan bahwa saat ini perekonomian nasional dalam kondisi pemulihan yang cukup solid, hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator ekonomi yang telah menunjukan tren positifnya.
"Keberhasilan pemerintah mengendalikan varian delta dan terpelihara kedisiplinan protokol kesehatan dan kehati-hatian diharapkan akan jadi bekal kuat dalam hadapi ancaman baru," katanya.
Untuk itu kata dia masyarakat diminta jangan panik dengan adanya ancaman varian baru virus tersebut, mengingat pemerintah terus berupaya untuk mempercepat akselerasi program vaksin Covid-19.
"Diharapkan realisasi vaksinasi bisa menjadi bekal menghadapi varian baru yakni omicron," katanya.
Sri Mulyani menjabarkan saat ini sebanyak 284 juta dosis vaksin atau 52,5 persen penduduk Indonesia sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 baik yang dosis pertama maupun dosis lengkap.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Ekonomi RI Waspadai Meroketnya Inflasi Negara Maju
Untuk mempercepat program vaksinasi, dikatakan Sri Mulyani pemerintah terus berupaya agar bisa mensuntikkan sebanyak 2 juta dosis vaksin Covid-19 setiap harinya.
Saat ini kata dia rata-rata dosis vaksin yang diberikan kepada masyarakat setiap harinya baru sekitar 1,5 juta dosis.
"Kalau bisa dilakukan 2 juta dosis per hari jadi akn mencapai 301 juta dosis di akhir tahun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Menkeu Sri Mulyani: Ekonomi RI Waspadai Meroketnya Inflasi Negara Maju
-
Ketua IDAI Ingatkan Bahaya Anak Tak Imunisasi: Bisa Cacat Hingga Meninggal Dunia
-
WHO Peringatkan Virus Corona Varian Omicron Berpotensi Sebabkan Wabah
-
Cegah Corona Varian Omicron, Puan Minta Pengawasan Aturan Baru Karantina Ekstra Ketat!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
BRI Peduli Hadir untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Donasi di Lebih 40 Lokasi