Suara.com - Minyak mentah berjangka ditutup lebih rendah, Rabu, karena reli awal menyusut dan aksi jual meningkat di tengah kekhawatiran varian Omicron virus korona dapat memangkas permintaan minyak ketika pasokan global meningkat.
Mengutip CNBC, Kamis (2/12/2021) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika, ditutup turun 61 sen, atau 0,9 persen menjadi USD65,57 per barel. Selama sesi tersebut, WTI melambung sebanyaknya 4 persen.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, berkurang 36 sen, atau 0,5 persen menjadi USD68,87 per barel.
Di akhir sesi, harga minyak jatuh ke wilayah negatif setelah pejabat Amerika Serikat mengatakan varian Omicron diyakini lebih menular daripada jenis virus korona sebelumnya telah ditemukan di negara itu.
"Ketika pasar mendapat berita tentang varian Frankenstein, kita menjual dan mengajukan pertanyaan nanti," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York, dan memperkirakan momentum lebih bullish untuk kembali setiap kali WTI melintas di atas USD70 per barel.
Patokan minyak berjangka itu berada di bawah tekanan selama berminggu-minggu karena sejumlah faktor, mulai dari varian baru virus korona dan keputusan AS untuk melepaskan barel minyak dari cadangan darurat bersama dengan beberapa negara lain.
Spekulan pasar yang membangun long position tahun ini didorong ekspektasi ketatnya pasokan, telah bergeser karena fundamental berubah. Namun, pialang utama mengatakan aksi jual menjadi terlalu jauh, terlalu cepat.
"Komunitas spekulan mengontrol situasi di sini," kata Robert Yawger, Direktur Mizuho.
Kontrak front-month Brent dan WTI pada November mencatat penurunan persentase bulanan tertajam sejak Maret 2020, dengan Brent anjlok 16 persen dan WTI merosot 21 persen.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Bali Sentuh Rp20 Ribu Per Liter, Pedagang Mengeluh
Varian baru itu memperumit proses pengambilan keputusan bagi Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutu mereka, dikenal sebagai OPEC Plus, yang bertemu pekan ini untuk memutuskan apakah bakal terus menambahkan pasokan 400.000 barel per hari ke pasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun
-
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Bukan Hal yang Sulit
-
Gercep Klik 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Saldo Ratusan Ribu