Suara.com - Hampir seluruh lembaga dan kementerian terkena refocusing anggaran atau pemangkasan akibat pandemi Covid-19, tapi tiba-tiba lembaga MPR justru memprotes anggarannya terus menurun. Imbasnya para Pimpinan MPR meminta agar Menteri Keuangan Sri Mulyani dicopot dari jabatannya.
Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto melihat fenomena ini sebuah kekanak-kanakan dari para Pimpinan MPR.
"Saya melihat MPR terutama dua orang ini, Bamsoet dan Fadel Muhammad (Pimpinan MPR) itu kekanak-kanakan. Tapi saya menyebutnya MPR yang kekanak-kanakan karena hampir tidak ada respons dari anggota MPR," kata Arif
dalam acara diskusi virtual bertajuk MPR VS SMI, Seteru Jelang Reshuffle, Minggu (5/12/2021).
Sehingga kata Arif kondisi yang dipermasalahkan MPR tidak lebih dari sebuah politik praktis yang dijalankan para pimpinan MPR tersebut
“Jadi kalau anggaran untuk MPR naik, maka relasinya bagus. Nanti kalau anggarannya menurun, jadi nanti relasinya jelek,” kata Arif.
Dilihat kebelakang kata dia, sebetulnya hampir seluruh Kementerian dan Lembaga tidak ada kenaikan anggaran yang cukup signifikan bahkan trennya sama saja, baru setelah ada pandemi Covid-19 dimulai 2020 lalu hampir seluruh K/L mendapatkan pemotongan anggaran.
“Misalnya, sekarang dalam tahun terakhir pemerintah memberi prioritas pada penanganan pandemi. Tidak mengherankan lembaga-lembaga tertentu anggarannya justru mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Ditempat yang sama, Pengamat politik dan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkar Madani Ray Rangkuti justru mengatakan ribut-ribut yang terjadi antara Sri Mulyani dan MPR merupakan tembakan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ketika Sri Mulyani menetapkan jatah (anggaran) MPR atau pimpinan MPR atau agenda MPR itu artinya atas persetujuan Presiden, lah sekarang mereka (MPR) menuntut menterinya untuk dicopot karena dianggap tidak peduli terhadap keuangan MPR yang itu notabene atas pesengetahuan dan persetujuan Presiden," kata Ray.
Baca Juga: Sri Mulyani dan MPR Berseteru Soal Anggaran, Pengamat: Tembakan Buat Jokowi
Sehingga kata Ray, tidak mungkin Sri Mulyani ujug-ujug untuk memangkas anggaran MPR tanpa adanya persetujuan dari Presiden Jokowi.
"Gak mungkin Sri Mulyani memotong begitu saja, kalau tidak ada atas persetujuan Presiden, gak mungkin," katanya.
Sehingga kata dia polemik yang terjadi antara MPR dan Sri Mulyani hanya bersifat politik saja dan merupakan tembakan secara tidak langsung kepada Presiden Jokowi.
"Jadi ketika mereka menembak Sri Mulyani pada dasarnya mereka (MPR) sedang mengingatkan Presiden. Jadi tembakannya bukan Sri Mulyani di copot tapi juga gertakan kepada Presiden Jokowi," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025