Suara.com - Alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan sangat sempurna. untuk mengatur kelangsungan kehidupan makhlluknya di muka bumi, Tuhan memberikan kepercayaan kepada manusian untuk memakmurkan dan mengolahnya dengan cara yang baik sehingga tak terjadi bencana di muka bumi.
Memakmurkan bumi pada hakikatnya adalah pengelolaan lingkungan secara benar dengan cara melaksanakan pelestarian alam agar tidak punah dan dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Nah prinsip ini diterapkan betul di program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Ini lantaran Pamsimas erat kaitannya dengan air di pedesaan. Oleh karena itu, kesadaran sudah tertanam baik sehingga di antara fokusnya adalah “menjaga sumber air agar lestari”.
Prinsip tersebut tidak terlepas dari kesadaran akan dampak perubahan iklim terhadap siklus air, juga ketahanan air. Sebagian bagian dari masalah yang timbul dalam pelaksanaan program, memang dikemukakan poin tentang pentingnya aspek lingkungan dalam pemilihan sumber air. Tapi tak dinyatakan bahwa sumber air pun bisa dipengaruhi kondisi lingkungan yang terganggu akibat adanya perubahan iklim.
Jalan keluar terhadap isu ini memang tak bisa dibebankan kepada pelaksana kegiatan apa pun, nanti, yang merupakan kelanjutan dari Pamsimas. Tapi langkah-langkah yang didasarkan atas pengetahuan tentang apa, mengapa, dan bagaimana perubahan iklim serta akibatnya terhadap ketersediaan air bakal berguna dalam merencanakan kegiatan dan memastikan keberlanjutan dari apa yang telah dicapai Pamsimas.
Adanya kaitan antara peran air dan perubahan atau bahkan krisis iklim sudah menjadi pengetahuan umum. Dalam kenyataannya, konsekuensi dari kenaikan suhu satu derajat saja kerap melampaui apa yang yang diperkirakan ilmuwan.
Mengingat dampak-dampak itu sebagian besar berhubungan dengan air, jelas perhatian yang semakin besar perlu diarahkan kepada air manakala kebijakan untuk menanggulangi ancaman perubahan iklim perlu dibuat. Yang paling gamblang terkena dampak dari kian panasnya suhu bumi adalah siklus air. Sejauh ini fakta sederhana ini terlalu kerap diabaikan, tapi di seluruh dunia makin terlihat merepotkan, kalau tidak menyakitkan. Frekuensi kejadian, bahkan bencana, yang berkaitan dengan cuaca ekstrem terus meningkat, misalnya banjir dan kekeringan--dua ekstrem yang berkaitan dengan air. Hujan dan musim kian sulit diprediksi.
Di banyak bagian di dunia, tiadanya kesanggupan untuk mengetahui kapan hujan berikutnya bukan saja berpotensi menghambat kegiatan pertanian, melainkan juga mempersulit ketersediaan air minum untuk keperluan rumah tangga.
Qurrotu' Ainy, ST, M.Eng.
PPK Pembinaan Manajemen II
Satker Direktorat Air Minum
Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Baca Juga: Resmikan Bendungan Pidekso, Jokowi Sebut Air Kunci Ketahanan Pangan
Berita Terkait
-
Pamsimas, Contoh Sukses Program Berbasis Masyarakat bagi Kepentingan Bersama
-
Pamsimas, Program Kementerian PUPR Berkonsep Sederhana yang Diakui Bank Dunia
-
Kementerian PUPR Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Rumah Cimanggis di Depok
-
Kementerian PUPR Anggarkan Rp584 Miliar untuk Pembangunan Kampus UIII Depok
-
Berkunjung ke Depok, Dirjen Cipta Karya Pantau Pembangunan UIII dan Rumah Cimanggis
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax