Suara.com - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa dirinya berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 ini bisa ditutup diangka 4 persen. Keoptimisan tersebut dilandasi dengan terus membaiknya kondisi perekonomian.
"Setelah kita pada tahun 2020 yang lalu mengalami pertumbuhan negatif, tahun 2021 kita berharap mengalami pertumbuhan positif. Dan semoga akhir tahun ini bisa kita tutup dengan pertumbuhan ekonomi di sekitar 4 persen," kata Suahasil Nazara dalam acara Indonesia Fintech Summit Day 2, Senin (13/12/2021).
Dia mengatakan bahwa setelah melewati periode varian delta pada pertengahan tahun 2021 ini, Indonesia mulai pulih kembali. Pada saat ini terlihat bahwa penularan Covid sangat terkontrol dan berada pada level yang rendah, dan pada saat yang bersamaan program vaksinasi terus didorong untuk meningkatkan imunitas kelompok di masyarakat.
"Kita berharap bahwa tahun depan pemulihan tersebut kemudian tersebut akan kita lanjutkan. Kita bisa terus melakukan kegiatan ekonomi dan melanjutkan pemulihan ekonomi kita tentu ditengah-tengah Covidnya (terjaga level penularannya)," katanya.
Dirinya mengatakan bahwa sejak awal pandemi UMKM adalah segmen yang mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah lewat berbagai macam dukungan melalui APBN. Pemerintah menyadari bahwa sejak memasuki pandemi Maret 2020 lalu, UMKM adalah salah satu segmen perekonomian yang mendapatkan dampak yang berat karena adanya penurunan permintaan.
“Di tahun 2020, dukungan APBN bagi usaha mikro kecil dan menengah luar biasa. APBN memberikan subsidi bagi bunga KUR, bahkan di tahun 2021 kita melanjutkan penjaminan dan juga memberikan bantuan produktif usaha mikro yang berasal dari APBN," pacarnya.
Dalam konteks seperti itu, Suahasil juga menyatakan bahwa Presiden telah memberikan arahan agar sektor perbankan bisa menyalurkan 30 persen dari bagi kreditnya kepada kredit UMKM.
Dia menambahkan bahwa hal ini harus dimaknai sebagai arahan untuk memperbesar jumlah pengusaha UMKM serta pemberian akses perbankan tentu juga disiapkan lebih luas. Kesemuanya itu bisa dilakukan sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Dorong Kinerja Ekonomi 2022, BNI Dukung Ekspansi Kredit
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal