Suara.com - Era startup saat ini kita sering mendengar kata unicorn sebagai perusahaan berbasis tekonlogi. Namun, pengertian unicorn ternyata tak sebatas itu.
Meski mirip dengan startup yakni perusahaan yang berbasis mengembangkan teknologi di berbagai bidang, sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai unicorn jika memenuhi berbagai syarat, utamanya adalah nilai valuasi atau kekayaan yang dimiliki oleh sebuah startup.
Mengutip dari beragam sumber, jika startup adalah perusahaan rintisan secara umum, maka startup baru bisa dikategorikan sebagai unicorn jika nilai valuasinya menyentuh angka satu miliar dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan nilai valuasi ini, startup dibagi menjadi tiga. Selain unicorn ada juga decacorn dengan nilai valuasi 10 miliar dolar Amerika Serikat dan Hectacorn dengan nilai valuasi minimal 100 miliar dolar Amerika Serikat.
Pengertian unicorn juga menjadi tolok ukur kesuksesan sebuah startup. Pasalnya dengan nilai valuasi sebesar unicorn, sebuah startup dianggap telah mampu mengimbangi kesuksesan perusahaan-perusahaan besar.
Riset terbaru mencatat sedikitnya terdapat 400 startup di dunia yang bergelar unicorn pada 2020. Beberapa di antaranya ada di Indonesia. Enam contoh unicorn di Indonesia adalah Gojek, Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, OVO, dan JD.id. Perusahaan-perusahaan itu menjadi unicorn setelah mencapai nilai valuasi tertentu.
Tengok saja yang terjadi pada layanan ojek online Gojek. Bisnis hasil gagasan Menteri Pendidikan Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim ini dirintis mulai 2010 lalu.
Kini Gojek menyandang gelar unicorn karena mengantongi dana lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp14 triliun sejak Agustus 2016 dan menempatkannya sebagai unicorn pertama di Indonesia.
Di samping itu, Gojek juga bermitra dengan jutaan pengusaha di Indonesia lewat layanan Gofood dan ikut berperan dalam kemajuan ekonomi nasional.
Baca Juga: Cara Mendirikan Startup: 4 Hal yang Wajib Disiapkan Sebelum Memulai
Sama dengan Gojek, Bukalapak juga disematkan sebagai startup kategori unicorn lewat layanan marketplace. Perusahaan ini menyediakan sarana jual-beli dari konsumen ke konsumen lewat bantuan aplikasi.
Inovasi yang dilakukan Bukalapak membuat mereka memperoleh pendanaan dari perusahaan Elang Mahkota Teknologi atau Emtek. Selain menjalankan bisnis, Bukalapak juga membuka kantor pusat untuk penelitian dan pengembangan. Perusahaan ini mengembangkan kecerdasan buatan bahkan menggagas adanya toko tanpa kasir.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Viral Startup 'Paksa' Karyawan Resign Hingga Tak Beri Gaji, Sewa Ormas Amankan Kantor
-
OJK: Jumlah Startup Indonesia Capai 2.319
-
Startup Bidang Medis Ini Raup Pendanaan Rp 33 Miliar
-
Startup Keyta Bikin Operasional UMKM Lebih Cepat
-
ReSkills Ajak Generasi Muda Berdayakan Masyarakat lewat Charity Learning Festival 2.0
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025