Suara.com - Ekuitas adalah kepemilikan dalam bentuk nilai uang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pengertian lebih terperinci akan dijelaskan dalam bidang bisnis karena ekuitas berkaitan erat dengan aset perusahaan.
Sementara itu menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ekuitas adalah perbedaan antara nilai suatu harta yang dapat dijual dari tagihan (equity).
Menurut Kamus Keuangan Tokopedia, ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan jika semua aset dilikuidasi dan semua utang perusahaan dilunasi. Selain itu, ekuitas pemegang saham dapat mewakili nilai buku suatu perusahaan.
Pengertian lain, ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas (kewajiban) dalam neraca.
Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas. Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang memiliki arti sebagai kekayaan bersih perusahaan.
Menurut standar akuntansi keuangan (PSAK No. 21), ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada. Dengan demikian, ekuitas bukan merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.
Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan mengalami pengurangan terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian. Ekuitas terdiri atas setoran pemilik yang sering kali disebut modal atau simpanan pokok anggota untuk badan hukum koperasi, saldo laba, dan unsur lain.
Ekuitas Merek
Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai yang dibawa oleh merek ke perusahaan. Ekuitas merek mengacu pada emosi dan pengalaman yang muncul dalam pikiran konsumen saat melihat suatu merek. Hubungan antara merek dan konsumen yang kuat akan menciptakan ekuitas brand yang tinggi pula.
Baca Juga: OJK Minta BEI Luncurkan Daftar Jaminan Waran Terstruktur
David Aaker, seorang pakar branding mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi dasar dari ekuitas merek, yaitu kesadaran terhadap merek (brand awareness), kualitas yang dirasakan (perceived quality), dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek (brand association).
Ketiga hal yang disebutkan di atas merupakan hal yang menjadi penentu kesetiaan pelanggan terhadap suatu merek (brand loyalty). Seorang pelanggan setia akan melakukan pembelian ulang terhadap merek yang mereka anggap sebagai merek berkualitas dan memiliki nilai yang sesuai dengan konsumen.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
OJK Targetkan Layanan Keuangan Terjangkau Seluruh Masyarakat Pada 2024
-
Catatan OJK Kaltim, Total Aset Perbankan Bumi Mulawarman Menunjukkan Peningkatan
-
Penyelesaian Polis Jiwasraya Tak Jelas, Nasabah: Kami Belum Terima Sepeser pun
-
Investor Milenial Meningkat, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp 335,8 Triliun
-
OJK Minta BEI Luncurkan Daftar Jaminan Waran Terstruktur
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan