Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir melalui PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mengimplementasikan program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Program yang diluncurkan pada Agustus tahun ini akan dilaksanakan di atas lahan seluas 11,6 hektar untuk komoditas padi.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa para petani yang bergabung dalam program Makmur dipastikan mendapat banyak manfaat, mulai dari peningkatan produktivitas maupun penghasilan pertanian.
"Melalui program Makmur, produksinya bisa meningkat, biasanya kita 7 ton per hektar kalau kita pakai Makmur 8-9 ton per hektar. Ini berdasarkan beberapa hasil di lapangan bisa meningkat 8-9 ton per hektar," kata Arya ditulis Jumat (24/12/2021).
Arya menjelaskan bahwa program Makmur di Rawamerta ini perdana kolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), khususnya dalam menerapkan teknologi pertanian presisi. Menurut Arya, anak perusahaan Telkom Indonesia ini akan masuk dalam ekosistem Makmur yang sudah ada.
Adapun, program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini juga merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, off taker, dan pemerintah daerah.
Dia pun mengajak para petani yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat untuk bergabung pada program Makmur Pupuk Indonesia. Pasalnya, Karawang menjadi salah satu lumbung padi nasional sehingga membutuhkan pendampingan pertanian yang lebih baik.
"Sejak pak Menteri turun menjadi cepat, KUR cepat sesuai musim tanamnya. Pak Erick juga minta bagaimana petani setelah tanam ketika ada musibah hama ada asuransi, supaya bapak petani tidak rugi, ada Jasindo yang masuk," kata Arya.
Sementara itu, Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengungkapkan bahwa program Makmur berjalan mulus berkat dukungan para stakeholder yang terlibat dalam ekosistem. Dia mengatakan, hingga hari ini program Makmur telah dilakukan pada 66.371 hektar dan melibatkan 48.404 petani.
Lebih lanjut Bob berharap teknologi pertanian presisi yang ditawarkan oleh Telkomsel memberikan dampak baik bagi petani, yaitu dari sisi hasil panen atau produktivitas dan penghasilan meningkat.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Emak-emak Ikut Berjasa pada Perekonomian Nasional
"Melalui Program ini, kami berusaha membangun sebuah ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga, bahwa Program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," kata Bob.
Di tempat yang sama, SVP Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir menjelaskan bahwa program Makmur di Rawamerta ini menjadi pilot project penerapan teknologi presisi untuk sektor pertanian. Menurut Dharma, teknologi presisi milik Telkomsel ini bisa diterapkan untuk komoditi padi, tebu, jagung dan tembakau.
"Terimakasih melalui Program Makmur ini Telkomsel bisa berpartisipasi dalam teknologi pertanian. Nama program yang kita kembangkan adalah digital food ecosystem," kata Dharma.
Dharma mengungkapkan bahwa teknologi presisi pertanian yang diterapkan dalam Program Makmur ini memberikan rekomendasi dosis pemupukan secara tepat dan efisien, sehingga produktivitas bisa optimal dan keuntungan petani meningkat. Lalu, teknologi ini juga memberikan layanan precision sprayer sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya serta kualitas hasil tanaman.
Adapun teknologi yang diterapkan pada tanam perdana Program Makmur di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini adalah berupa drone yang dimanfaatkan dalam menebar pupuk. Menurut Dharma, teknologi drone ini hanya membutuhkan waktu 10 menit menebarkan pupuk per 1 hektar dari yang sebelumnya membutuhkan lima sampai tujuh hari.
Program Makmur yang berada di Kecamatan Rawamerta juga akan didukung oleh PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) sebagai off taker dan PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai project leader, serta PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang akan memenuhi sisi permodalan petani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Rupiah Jebol Rp16.600, Bos BI Turun Tangan Hingga Ungkap 'Jurus' Stabilisasi'
-
UMP 2026 Naik? Menaker: Sedang Dikaji!
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Pensiunan ASN Bisa Bisnis Toko Kelontong Modern dengan Modal Rp 45 Juta, Begini Caranya
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas
-
Garuda Indonesia Stop Jalankan Rute Penerbangan yang Bikin Rugi
-
Perusahaan RI Pamer Teknologi Canggih di Pameran Baterai, Bukti Indonesia Siap Bersaing Global
-
Pentingnya Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI agar UMKM Bisa Naik Kelas
-
Catat! Jadwal Penyaluran Bansos Beras dan Minyak Goreng untuk 18 Juta KPM
-
Kisah UMKM Nanas Nadi: Naik Kelas Lewat KUR dan Layanan Digital BRI