Suara.com - Pengusaha pelayaran yang tergabung dalam Indonesia National Shipowners Association menilai industri pelayaran Indonesia bisa bangkit kembali pada 2022 seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto menyebut sepanjang dua tahun pandemi, sektor pelayaran nasional mengalami tekanan yang berat.
Kondisi tahun depan diprediksi masih dibayangi dengan ketidakpastian, dimana muncul varian baru corona, Omicron, yang telah memasuki Indonesia.
"Namun selama penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional berjalan sesuai harapan, kita yakin pelayaran nasional mungkin akan lebih baik di tahun depan," ujar Carmelita saat konferensi pers, Rabu (29/12/2021).
Carmelita memaparkan kinerja pelayaran tertekan hingga minus 21 persen karena pandemi. Hal ini disebabkan karena penurunan arus kapal 3 persen, penurunan arus barang 14 persen, penurunan arus peti kemas 11 persen dan penurunan yang paling dalam terjadi pada arus penumpang sebesar 57 persen.
Penurunan arus barang terjadi pada awal-awal pandemi saat banyak industri manufaktur menghentikan produksinya.
Namun di tengah tantangan tersebut, ekspor Indonesia tetap moncer. Sepanjang Januari-November 2021 nilai ekspor Indonesia menembus USD 209,16 miliar. Nilai ekspor ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Pada sektor angkutan non peti kemas seperti tug and barges mungkin sedikit lebih baik, seiring dengan kenaikan harga batu bara dan CPO dunia di tahun ini.
"Para pelaku usaha pelayaran nasional juga akan memastikan ketersediaan angkutan kapal merah putihnya jenis tongkang dan tunda serta curah atau bulk, sehingga tidak perlu mendatangkan kapal bendera asing untuk mendukung kegiatan angkutan batu bara, baik yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik maupun ekspor," kata Carmelita.
Baca Juga: Pengusaha Pelayaran Ungkap Keuntungan Indonesia Jadi Anggota IMO
Sedangkan, pada sektor angkutan offshore dan migas, meski sempat mengalami tekanan karena penurunan harga minyak dunia pada awal pandemi, namun kini mulai membaik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi yang mendorong permintaan BBM.
Sementara pelayaran Roro/penumpang merupakan sektor yang paling berat menghadapi situasi pandemi ini. "Pembatasan perjalanan orang membuat sektor ini harus mengalami penurunan kinerja sangat dalam," kata Carmelita.
Menurut Carmelita, pemulihan ekonomi nasional tidak lepas dari kelancaran kegiatan logistik Indonesia. Hal ini karena kegiatan distribusi logistik dan transportasi nasional tetap berlangsung. Sehingga pelabuhan domestik tidak mengalami kongesti seperti yang terjadi di luar negeri dan ekonomi nasional mengalami pemulihan.
Selain itu, ketersediaan armada nasional yang tidak perlu melakukan blank sailing seperti halnya MLO, sehingga di saat pemulihan ekonomi, pemilik dan operator pelayaran peti kemas domestik masih dapat mencukupi ketersediaan peti kemas dan kapal dalam negeri.
"Kelancaran distribusi logistik dengan dukungan operator pelayaran peti kemas domestik ini perlu kita jaga terus untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Carmelita.
Berita Terkait
-
Pengusaha Pelayaran Sebut Pembatasan Angkutan Barang Tak Ganggu Aktivitas Bisnis
-
Pengusaha Industri Pelayaran Curhat Dapat Pajak Ganda dari Pemerintah
-
INSA Blak-blakan Tantangan Industri Pelayaran Gunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
-
Pengusaha Pelayaran Andalkan Inovasi untuk Hadapi Ketidakpastian
-
INSA Kembali Jadi Bagian Anggota FASA
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
CBRE Punya Hubungan dengan Emiten RAJA? Ini Penjelasan dan Klarifikasinya
-
Inovasi dan Teknologi Jadi Kunci Kebangkitan Industri MICE Indonesia
-
Inovasi Digital Program PNM Mekaar Raih Penghargaan di IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
Pasar Kripto Anklok Parah, Bitcoin Diprediksi Rebound Pasca Guncangan Tarif AS-China
-
Inflasi Naik, Biaya Pendidikan Makin Mahal
-
IHSG Merah di Awal Sesi, Analis Prediksi Bearish di Tengah Ketegangan AS-China
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Terus Melonjak Tinggi Sebesar Rp 2.303.000 per Gram
-
Rokok Ilegal Jadi 'Hantu' Industri Tembakau, Buruh Minta Tindakan Tegas
-
Crazy Rich Borong Saham CBRE? Transaksi 200 Miliar, Nama Andry Hakim Mencuat
-
Trump Bikin Bitcoin Anjlok, Ini Penyebab dan Prediksi Harganya