“Karena, kami para sopir ini butuh makan, butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarga kami. Jadi, kami tidak akan menyerah hingga tuntutan kami ini dipenuhi,” katanya.
Salah satu sopir bernama Selamat Hariadi dari Banyuwangi Genteng mengutarakan sengaja membawa istri dan 3 anaknya untuk ikut aksi demo agar pemerintah pusat terbuka hatinya melihat kehidupan ekonomi keluarganya yang sudah terpuruk akibat kebijakan Zero ODOL ini.
“Ekonomi keluarga menjadi sangat sulit karena saya sudah tidak bekerja selama hampir dua bulan karena truk yang saya sopiri tidak mendapat ijin KIR. Saya rakyat kecil yang hidup hanya dari penghasilan sebagai sopir. Jelas, dengan kebijakan Zero ODOL ini pemerintah telah menyulitkan kehidupan rakyat kecil seperti kami,” ujarnya dengan nada sedih sambil melihat ke arah istri dan ketiga anaknya.
Hal yang sama juga diutarakan pengemudi truk lainnya bernama Dimas Bima yang juga ikut mengajak istri dan 3 anaknya.
“Saya ajak istri dan anak-anak untuk menunjukkan jeritan hati kami kepada pemerintah pusat agar mau menghentikan Zero ODOL yang telah membuat saya kehilangan pekerjaan. Saya sudah hampir dua bulan tidak bekerja. Sementara saya menjadi tulang punggung bagi istri dan anak-anak saya,” ucapnya.
Sopir lainnya bernama Suhada juga mengeluhkan cerita yang sama. Dia juga mengajak istri dan satu anaknya dalam unjuk rasa menolak Zero ODOL ini.
“Kalau nggak bisa KIR, otomatis keluarga kita juga terbengkalai. Penghasilan keluarga kita kan Cuma dari sopir truk ini,” ujar ayah 3 anak yang sudah menganggur sejak 1 November 2021 lalu.
Saat menemui para sopir truk logistik yang berunjuk rasa di depan kantor ASDP Ketapang, Kadishub Ketapang, Dwi Yanto, menyampaikan alasan dirinya mendukung Zero ODOL karena terpaksa. Dia mengatakan bahwa peraturan Zero ODOL ini berasal dari pemerintah pusat.
“Karena, kalua tidak saya ikuti, saya akan dipersalahkan secara hukum. Tapi, saya siap untuk membawa perwakilan saudara-saudara untuk bertemu dengan Dirjen Perhubungan Darat dan Komisi V,” ucapnya.
Baca Juga: Insiden Tabrakan Tewaskan 1 Orang, Polisi Tetapkan Sopir Truk Fuso Jadi Tersangka
Namun, para sopir truk yang berunjuk rasa saat itu menolak tawaran Dwi dengan alasan tidak percaya lagi dengan janji-janjinya yang dituding sudah membohongi mereka.
“Kami menuntut Zero ODOL dibatalkan bukan janji-janji. Sampai kapan keluarga kami menderita karena kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil seperti kami para sopir truk ini,” kata Slamet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang, Siap Cetak Talenta Digital Terbaik
-
Menuju Nol Emisi 2060, Pemerintah Masukkan PLTN ke Rencana Strategis Energi Nasional
-
5 Kali Berturut-turut, Telkom Kembali Masuk dalam Jajaran 500 Worlds Best Employers 2025
-
Komitmen Perkuat Ekonomi Rakyat, Bank Mandiri Bimbing PMI Jepang Jadi Wirausaha di Negeri Sendiri
-
ESDM: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bukan Harga Mati untuk Transisi Energi
-
Empowering Indonesia Report 2025: AI Berdaulat Jadi Fondasi Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas 2045
-
BSI Siapkan 5 Strategi UMKM Naik Kelas
-
Laba PTPP Anjlok 97 Persen, Fokus Transisi ke Konstruksi Hijau dan Efisiensi Beban
-
Pantau Bansos PKH-BPNT 2025 Lewat SIKS-NG: Cek Status dan Pencairan Dana Kemensos
-
Jaga Harga Bahan Pokok, BI Terus Tingkatkan Ketahanan Pangan