Suara.com - PT Jasa Raharja, BUMN perlindungan dasar kecelakaan penumpang dan lalu lintas jalan telah menyiapkan strategi untuk mempercepat pemberian santuan korban kecelakaan lalu lintas. Salah satunya, dengan melakukan transformasi digital.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono mengatakan, selama 2021 perseroan telah menyerahkan total santunan sebesar Rp 2,41 triliun atau naik 3,2 persen dibandingkan pada 2020.
"Sementara dalam kecepatan penyerahan santunan meninggal dunia berhasil merealisasikan rata-rata kecepatan pemberian santunan secara nasional 1 hari 10 jam dan 15 menit, 24 detik, sejak berkas diserahkan," ujar Rivan dalam keterangannya, Jumat (14/1/2022).
Rivan melanjutkan, langkah transformasi digital untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat juga dilakukan melalui pengembangan aplikasi JRKu dan Sistem Verifikasi Rawatan atau Sivera.
Integrasi sistem pelayanan santunan dengan IRSMS Korlantas Polri, Sistem Kependudukan dan Catatan Sipil Ditjen Dukcapil, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit dan perbankan.
Rivan memaparkan, selain mempercepat kualitas pelayanan, Jasa Raharja sepanjang tahun lalu juga melakukan berbagai transformasi digital seperti antara lain penerapan sistem DASI-JR, sistem keuangan ORACLE e-Business Suite untuk transaksi pendapatan, investasi, klaim dan lain-lain
"Kemudian sistem pelaporan manajemen risiko digital Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR), tata kelola SDM melalui HRIS, MOVIS, tata persuratan digital SIAP-JR, dan PKBL Online," kata dia.
Rivan mengungkapkan, Jasa Raharja berhasil membukukan kinerja tahun 2021 yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,64 triliun, meningkat 9,29 persen dari perolehan laba bersih tahun 2020.
Dengan perolehan laba tersebut, Jasa Raharja menyumbang 65 persen lebih terhadap Holding Perasuransian dan Penjaminan (Indonesia Financial Group/IFG).
Baca Juga: Tabrak Pembatas Jalan, Pengendara Moge Tewas di Bekasi
Nilai aset perusahaan juga berhasil tumbbuh 2,47 persen sepanjang tahun lalu, sementara itu nilai ekuitas (unaudited) tumbuh 2,28 persen. Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan di atas 700 persen, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 120 persen.
"Kondisi ini tentunya tidak membuat kami berpuas diri saat ini kami sedang terus mengembangkan fitur fitur dalam aplikasi JRku yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam keselamatan transportasi," pungkas Rivan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah