Suara.com - Investor sekaligus miliarder Chamath Palihapitiya baru-baru ini menducir perhatian di media sosial usai menyebut tidak ada satupun pihak yang peduli dengan pelanggaran HAM yang menimpa etnis Uyghur di CHina.
Hal itu ia sampaikan kala menjadi tamu di Podcast All-in yang dibawakan co-host Jason Calacanis. Ia sendiri mengakui bahwa dirinya tidak terlalu peduli dengan etnis minoritas di wilayah barat laut China Xinjiang tersebut.
“Setiap kali saya mengatakan bahwa saya peduli dengan Uyghur, saya benar-benar berbohong jika saya tidak terlalu peduli. Jadi, saya lebih suka tidak berbohong kepada Anda dan mengatakan yang sebenarnya, itu bukan prioritas bagi saya, ”kata Palihapitiya.
Tidak lama setelahnya, tim NBA Golden State Warriors itu mengklarifikasi bahwa sosok yang memiliki kepemilikan 10% saham klub tersebut tidak mewakili opini klub.
Calacanis dan Palihapitiya mulai berbicara tentang Uyghur ketika Calacanis memuji pendekatan kebijakan luar negeri Presiden Joe Biden ke China.
Mengutip dari CNBC Internasional, Biden menyebut, etnis Uyghur dan minoritas Muslim di wilayah itu jadi 'korban kerja paksa' dan memperingatkan bagi usaha yang memiliki rantai investasi dari Xinjiang terkait hal ini.
Menjawab tuduhan tersebut, China menegaskan bahwa mereka tidak melakukan pelanggaran HAM di Xinjiang.
Dalam diskusi tersebut, Palihapitiya mengaku khawatir dengan masalah rantai pasokan, perubahan iklim, sistem perawatan kesehatan Amerika yang lumpuh serta potensi kejatuhan ekonomi dari invasi China ke Taiwan.
Ia lantas mengklarifikasi ucapannya tersebut. “Sebagai seorang pengungsi, keluarga saya melarikan diri dari negara dengan masalah hak asasi manusianya sendiri, jadi ini adalah sesuatu yang menjadi bagian dari pengalaman hidup saya,” kata Palihapitiya, yang lahir di Sri Lanka.
Baca Juga: Ekonomi China Melambung Tinggi Meski Pandemi, Kok Bisa?
“Untuk lebih jelasnya, keyakinan saya adalah bahwa hak asasi manusia penting, baik di China, Amerika Serikat, atau di tempat lain. Titik," sambung dia.
Berita Terkait
-
PT Kereta Cepat Indonesia-China Klaim Kesulitan di Tunnel 2 Sudah Bisa Diselesaikan
-
Jelang Tahun Baru Imlek, China Perketat Pembatasan Sosial: Keluar Kota Wajib Lapor
-
Usai Matahari Buatan, Ilmuwan China Kini Berencana Buat Replika Bulan
-
Yuk Dicatat, 5 Daftar Film China Terbaru Tayang di Tahun Baru Imlek
-
Ekonomi China Melambung Tinggi Meski Pandemi, Kok Bisa?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Terpeleset Jatuh Jelang Akhir Pekan, Cek Rincian Harganya
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli