Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan pra perdagangan hari ini tampak kebakaran, pasalnya IHSG kembali masuk zona merah dengan dibuka anjlok ke posisi 6.630.
Setelah sebelumnya pada penutupan perdagangan kemarin sore juga ditutup melemah ke posisi 6.655.
Melansir data RTI, Selasa (25/1/2022), IHSG diawal pra perdagangan dibuka turun 24 basis poin atau terdepresiasi 0,36 persen ke posisi 6.630. Setelah tepat pukul 09:00 Wib, laju IHSG makin anjlok dengan penurunan hingga level 6.615 atau melemah 0,59 persen.
Nasib yang sama juga dialami indeks LQ45 dimana pada awal pra perdagangan indeks ini anjlok 7,3 basis poin atau melemah 0,78 persen ke posisi 942.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 21 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 86 miliar dengan volume transaksi mencapai 4,9 ribu kali.
Sebanyak 123 saham menguat, 206 saham melemah dan 192 saham belum ditransaksikan.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan sepanjang perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen dari pergerakan market global maupun regional.
"Namun selama support level terdekat masih mampu dipertahankan, maka IHSG masih memiliki peluang yang cukup besar untuk kembali dalam jalur uptrend jangka pendeknya," kata William dalam analisanya.
William menambahkan bahwa fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar Rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG. "Maka hari ini IHSG berpotensi bergerak konsolidatif," katanya.
Baca Juga: Awal Pekan, IHSG Ditutup Anjlok 1,05 Persen ke Posisi 6.655
William memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.606 dan resistance 6.743. Ia juga merekomendasikan sejumlah saham, yaitu ITMG, SMGR, BBNI, GGRM, TLKM, AALI, CTRA, dan AKRA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen