Suara.com - Kinerja pasar modal pada tahun 2022 diprediksi menunjukkan tren positif berkat dukungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mendorong unicorn atau startup dengan valuasi lebih dari USD1 miliar untuk melantai di bursa pasar modal.
Hal ini juga tidak terlepas dari aturan saham Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Hak Suara Multipel (SHSM) serta penyesuaian peraturan Bursa No I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas.
Hal ini memberi kesempatan lebih bagi perusahaan dari sektor ekonomi baru (new economy) untuk melakukan penawaran saham publik alias IPO.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, setidaknya ada 15 perusahaan rintisan alias startup yang berencana go public.
“Kita lakukan penyesuaian terhadap Peraturan Pencatatan Saham No I-A. Kita sadar ada perubahan dan perkembangan model bisnis yang kategorinya new economy,” ujar Gede Nyoman Yetna melalui keterangan pers, Senin (7/2/2022).
Ia melanjutkan, potensi new economy untuk meramaikan pasar modal Indonesia cukup tinggi. Terlebih, Indonesia jadi negara dengan valuasi unicorn paling besar di Asia Tenggara dengan jumlah 9 dari total 15.
“Kita sudah bertemu dengan sekitar 50 unicorn dan centaur di Indonesia, 15 di antaranya telah menyatakan rencana go public. Tentu ini hal yang menggembirakan bagi kita,” ucap Nyoman.
Berkat Peraturan No I-A, Bursa lebih mengakomodasi adanya promosi dan demosi, memberikan notasi khusus bagi perusahaan dengan karakteristik tertentu, serta penyesuaian definisi free float dengan melihat penerapan bursa-bursa global.
Hal ini bertujuan, menjaga competitiveness pasca benchmarking dengan bursa global, serta menegaskan discrepancy persyaratan antar papan pencatatan yang belum dibedakan secara signifikan.
Baca Juga: 10 Emiten Saham Top Gainers Pekan Lalu, KONI Meroket Hampir 100 Persen
“Manfaat terhadap perubahan peraturan ini juga dapat meningkatkan perlindungan investor publik serta meningkatkan likuiditas saham di BEI,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tokban Bantu Toko dan Kontraktor Mencari Material Konstruksi dengan Harga Terendah
-
Perdagangan Saham WSBP Resmi Dihentikan, Bursa Efek Indonesia Ungkap Penyebabnya
-
Fokus Ekspansi Bisnis ke Industri Ritel, Startup Sampingan Mudahkan Pekerja Ritel Memperoleh Pekerjaan yang Tepat
-
Dirut BEI Sampai Wamenlu Lolos Tahap Administrasi DK OJK
-
10 Emiten Saham Top Gainers Pekan Lalu, KONI Meroket Hampir 100 Persen
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok