Suara.com - Empat minggu pada akhir perdagangan Selasa (8/2/2022) pagi Bitcoin naik ke level tertinggi, didorong oleh likuidasi beberapa short positions yang telah terakumulasi dalam tren turun tiga bulan terakhir mata uang virtual tersebut.
Sejak mencapai level terendah sekitar enam bulan pada 24 Januari bitcoin telah naik sekitar 35 persen, yaitu mencapai nilai tertinggi sejak pertengahan Januari di titik 44.524,18 dolar AS.
Sementara, Ethereum menyentuh puncak tiga minggu di 3.180 dolar AS dan terakhir naik 3,1 persen pada 3.153,21 dolar AS. Ether turun ke palung enam bulan pada akhir Januari, tetapi sejak itu ether, token yang digunakan untuk blockchain Ethereum, telah melonjak sekitar 47 persen.
“Kenaikan saat ini terjadi setelah aksi harga di kisaran ketat yang cukup besar yang membuat volume mengering dan short positions meningkat,” kata Chief Executive Officer (CEO) BitBull Capital, Joe DiPasquale.
"Biasanya, ketika pasar sangat bersandar pada satu sisi perdagangan, terlalu long atau terlalu short, harga dapat bergerak untuk melawan bobot itu dan menekan posisi," tambahnya.
Laporan terbaru daari Glassnode menjelaskan, short bitcoin berada di bawah tekanan minggu lalu, "dengan sedikit condong ke arah likuidasi sisi short."
Tetapi ia menambahkan bahwa besarnya likuidasi tetap "cukup kurang bersemangat," menunjukkan tekanan short hanyalah salah satu faktor, di antara banyak faktor lainnya, yang mendorong reli di bitcoin.
Bursa kripto memang membaik belakangan ini usai terperosok beberapa hari lalu sebelum mencatat arus masuk institusional sebesar 85 juta dolar AS minggu lalu, menandai minggu ketiga arus masuk sebesar 133 juta dolar AS, menurut laporan dari manajer aset digital CoinShares yang dirilis pada Senin (7/2/2022).
Bitcoin memimpin semua arus masuk, dengan 71 juta dolar AS, terbesar sejak awal Desember dan arus masuk minggu ketiga berturut-turut, dengan total 108 juta dolar AS. Namun, untuk tahun ini, bitcoin membukukan arus keluar bersih sebesar 60 juta dolar AS.
Ether, di sisi lain, membukukan arus keluar bersih sebesar 8,5 juta dolar AS dalam pekan yang berakhir 4 Februari, arus keluar ke-9 berturut-turut, dengan total 280 juta dolar AS . Itu mewakili 2,2 persen dari aset yang dikelola, menurut CoinShares.
Berita Terkait
-
PBB Sebut Program Rudal Korea Utara Didanai Kripto Curian
-
Investor Bitcoin Ramai-ramai Pindah Ke Portugal Demi Hindari Pajak
-
Bitcoin Naik 8,82 Persen Jadi 40.611 Dolar AS
-
Pejabat India Ngotot Tak Izinkan Kripto: Tidak Ada Jaminan Investasi ini Akan Menguntungkan
-
Hacker Retas Aset Kripto Senilai Rp4,6 Triliun, Dipakai Foya-foya Beli NFT Bored Ape Yacht Club Token
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025