Suara.com - Sekretaris keuangan untuk Pemerintah India T.V. Somanathan kembali menegaskan, cryptocurrency mungkin tidak akan diterima secara luas di India dan menolak kemungkinan menggunakannya sebagai alat pembayaran yang sah.
Bahkan, ia memprediksi rupee digital yang didukung oleh Reserve Bank of India, atau RBI akan diterima dengan baik oleh masyarakat dan membuat warga melupakan kripto.
Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah setempat yang tidak mengizinkan Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) untuk digunakan di India.
"Rupee digital yang dikeluarkan oleh RBI akan menjadi alat pembayaran yang sah," kata Somanathan.
"Semua bukan tender hukum, tidak akan, tidak akan pernah menjadi tender hukum. Bitcoin, Ethereum, atau NFT tidak akan pernah menjadi alat pembayaran yang sah. Anda dapat membeli emas, berlian, kripto, tetapi itu tidak akan memiliki otorisasi nilai oleh pemerintah," ujarnya lagi.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak mencuri waktu untuk transaksi maupun mining kripto karena tidak otorisasi pemerintah.
"Tidak ada jaminan apakah investasi Anda akan berhasil atau tidak, seseorang mungkin menderita kerugian dan pemerintah tidak bertanggung jawab untuk ini," ungkap dia.
Hal ini merujuk pada pengumuman Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman pada 1 Februari bahwa negara itu berencana untuk meluncurkan mata uang digital bank sentral, atau CBDC, pada tahun 2023.
Ia menambahkan hal itu bisa memberikan "dorongan besar" bagi ekonomi digital. Dia juga mengusulkan agar transaksi pada aset digital dikenakan pajak pada tingkat 30%.
Baca Juga: Sejarah Kocak Warna Baju Polisi India yang Ramai Disamakan dengan Seragam Satpam Indonesia
Anggota parlemen India sebelumnya telah melayangkan RUU yang bisa melarang penggunaan kripto di negara itu.
Namun, buletin pada Selasa dari majelis Parlemen India menunjukkan undang-undang itu tidak dipertimbangkan selama sesi anggaran hingga Mei. Sebaliknya, pemerintah mengumumkan acara pelatihan untuk anggota parlemen mengenai kripto dan pengaruhnya terhadap ekonomi.
Berita Terkait
-
Hacker Retas Aset Kripto Senilai Rp4,6 Triliun, Dipakai Foya-foya Beli NFT Bored Ape Yacht Club Token
-
Makna Seragam Satpam Baru Warna Krem, Heboh Disebut Mirip 'Inspektur Vijay' Si Polisi India
-
India Bangun Jembatan Kereta Api Tertinggi di Dunia, Lebih Tinggi dari Menara Eiffel
-
Sejarah Kocak Warna Baju Polisi India yang Ramai Disamakan dengan Seragam Satpam Indonesia
-
Fakta Seragam Polisi India yang Diduga Mirip dengan Seragam Satpam, Sama atau Beda?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Industri Dapat Angin Segar dari Pemerintah
-
Warga Sumut Sepenuhnya Terlindungi Program JKN dengan UHC Prioritas
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Laporan Keuangan: BBRI Berhasil Jaga Basis Pendanaan, Laba Naik 6 Persen
-
Prompt Gemini AI Untuk Foto Profil Profesional LinkedIn dan CV
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting