Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui Bappenas yang didukung oleh proyek kerja sama Indonesia-Jerman, Innovation and Investment for inclusive Sustainable Economic Development (ISED) menyelenggarakan Indonesia’s Green Jobs Conference.
Konferensi dengan topik green jobs (pekerjaan ramah lingkungan) ini diselenggarakan sebagai upaya mempromosikan pentingnya pekerjaan ramah lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan.
Mengusung tema The Future Starts Now!, konferensi ini akan mengikutsertakan pemangku kepentingan terkait, yang terdiri dari institusi pemerintah, pihak swasta, mitra pembangunan internasional, serta akademisi guna membahas definisi, cakupan, pemetaan okupasi, hingga kebijakan yang diperlukan untuk mendukung implementasi pekerjaan ramah lingkungan di Indonesia.
Ekonomi hijau merupakan bagian dari desain ulang transformasi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam memulai transisi menuju ekonomi hijau, pekerjaan ramah lingkungan memainkan peranan penting.
Menurut International Labour Organizaton (ILO), penerapan kebijakan yang tepat untuk mempromosikan pekerjaan ramah lingkungan, dapat menciptakan 24 juta pekerjaan pada tahun 2030. Hal ini kemudian berdampak pada adanya kebutuhan profil keterampilan dan kualifikasi serta kerangka pelatihan baru.
“Kami telah merencanakan langkah-langkah dan program-program untuk mencapai ekonomi hijau dimana seluruh dinamika di dalamnya dapat diproses sehingga kesiapan bangsa, terutama pada sumber daya manusia dan penciptaaan lapangan kerja baru dapat terlaksana,” tutur Menteri Negara PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Ia juga menegaskan Bappenas berkomitmen untuk memimpin dan terus mengawal perjalanan promosi pekerjaan ramah lingkungan ini.
“Kami menyadari bahwa sudah saatnya Indonesia memiliki pemahaman menyeluruh tentang pekerjaan ramah lingkungan yang dapat diterapkan secara nasional,” jelasnya.
Sebagai salah satu mitra global Indonesia, Jerman secara proaktif telah mengembangkan kebijakan lingkungan yang bertujuan untuk melindungi dan menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Ekonomi Hijau Mendesak Dilakukan, Kerugiannya Capai Rp544 T
Upaya Jerman menuju ekonomi hijau berfokus secara dalam negeri dan juga skema internasional, melalui kerjasama pembangunan yang dilaksanakan oleh proyek-proyek seperti ISED yang diimplementasikan oleh Bappenas bersama GIZ.
Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN & Timor-Leste, Ina Lepel, berkata, dalam konteks ‘menghijaukan’ sumber daya manusia, Jerman telah banyak mengembangkan pekerjaan ramah lingkungan dan “menghijaukan” pekerjaan yang ada saat ini dengan melakukan pembaruan keterampilan hingga kurikulum.
Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang diperlukan untuk menjawab tantangan domestik maupun global.
“Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, Jerman siap mendukung komitmen Indonesia dalam meningkatkan dan ‘menghijaukan’ sumber daya manusianya,” pungkasnya.
Dengan target bauran energi terbarukan nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang pekerjaan ramah lingkungan akan meningkat. Bangkitnya sektor transisi energi di Indonesia dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Proyek ISED diimplementasikan dengan melihat mata rantai yang hilang antara sisi pekerja dan penyedia lapangan kerja. Di mana tantangan dihadapi oleh universitas dan lembaga TVET dalam memasok para ahli dan teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan pekerjaan ramah lingkungan dan beroperasi menuju ekonomi hijau serta kerangka regulasi yang akan menjadi pedoman bagi pekerjaan ramah lingkungan di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
-
Kemenperin Sebut Penyeragaman Kemasan Rokok Berisiko Jadi Hambatan Perdagangan
-
Menko Zulhas Akui Minta Bantuan TNI Berantas Tengkulak Ditingkat Petani
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!